Tahun 2018 yang lalu, kehidupan santai yang aku jalani sebagai bujangan berakhir karena akhirnya menikah dan tak berselang lama dikaruniai seorang anak. Sepertinya tak perlu menceritakan suka duka hidup dalam keluarga baru. Aku ingin menceritakan tentang perubahan kehidupan ekonomi yang aku jalani sebagai seorang karyawan swasta.
Sebelumnya gaji yang aku terima dari pekerjaanku hanya cukup untuk jajan, bayar utang dan menyisakan sedikit untuk ditabung. Kadang gaji yang aku terima kurang dan harus pinjam kesana-kemari. Yah, lika-liku kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Setelah menikah, gaji yang ku terima tidak mengalami kenaikan signifikan, sementara kebutuhan hidup bertambah. Saat itu aku mulai berfikir untuk mencari tambahan pemasukan karena jika hanya mengandalkan pemasukan dari gaji, tentunya sangat kurang.
Aku meyakini nasehat yang mengatakan bahwa orang yang menikah akan ditambah rejekinya, tinggal bagaimana kita berusaha mendapatkan tambahan rejeki itu.
Aku yang masih aktif sebagai karyawan akhirnya mulai melirik dunia usaha, sesuatu yang terbilang baru untukku. Tapi berkat bantuan dari teman-temanku, aku bisa memulai usaha ini.
Mengingat saat ini jamannya bisnis online, makanya aku juga terjun dalam bisnis dunia maya yang satu ini. Dengan modal pinjaman dari teman, serta sedikit informasi dari beberapa teman, akhirnya aku mulai menjual produk dengan sistem dropship.
Aku mempromosikan jualanku di beberapa tempat, mulai dari sosial media, marketplace dan bahkan membuat website khusus untuk jualan. Tentunya dibantu teman-temanku karena aku kurang begitu paham dengan dunia maya.
Seperti penjual baru pada umumnya, masalah utama yang ku hadapi adalah sepinya peminat terhadap produk jualanku. Entah salah di produknya, promosinya atau caranya. Tapi aku tidak menyerah dengan masalah awal itu. Aku terus belajar untuk menemukan solusi dari masalah bisnis yang aku hadapi.
Setelah sebulan terjun dalam dunia bisnis online, aku baru bisa menjual beberapa produk yang aku pasarkan di facebook. Yah, sepertinya aku harus mendalami lapak di sosmed yang satu ini karena sepertinya memang cocok untukku.
Perlahan tapi pasti penjualanku terus meningkat meski hasilnya masih sangat minim dan belum layak jika dibandingkan perjuanganku. Tapi tak apa lah, namanya juga usaha.
Setelah beberapa bulan berjalan, aku mulai merasa putus asa karena belum bisa mencapai target penjualan dan meningkatkan hasil. Aku bahkan sampai berhenti dan memilih untuk tidak melanjutkan perjuanganku.
Untungnya ada teman-teman yang memberikan dukungan dan membantu memecahkan masalah yang aku hadapi.
Singkat cerita aku dikenalkan dengan penjualan di shopee yang menggunakan sistem COD. Singkatnya, dalam penjualan itu, kita mengirimkan produk kepada pembeli yang berminat dan mereka baru akan membayarnya ketika produk sudah diterima di tangan. Memang cukup beresiko bagi penjual, tapi berkat sistem yang profesional, resiko itu bisa ditangani dengan baik.
Semua promosi yang sebelumnya aku jalankan dengan tehnik lama akhirnya aku ubah dan melibatkan penjualan dengan sistem cash on delivery dari shopee. Ternyata respon dari pembeli cukup baik. Mereka lebih percaya dan akhirnya berminat dengan produk jualanku.
Dalam waktu singkat, penjualanku meningkat tajam dan bahkan membuatku keteteran untuk menangani semua usaha itu. Alhasil aku mulai mengajak teman-temanku untuk ikut membantuku jualan dan saat ini aku sudah punya beberapa teman yang membantu bisnis online itu.
Jika dihitung-hitung, modal awal yang dipinjamkan temanku dulu sudah meningkat hampir 10 kali lipat. Setidaknya aku bisa mengatakan bahwa usahaku ini sudah mulai membuahkan hasil.
Yah, meski ada resiko yang dihadapi, tapi secara jujur aku ingin mengatakan bahwa sistem penjualan COD dari shopee ini cukup membantu perkembangan bisnis yang aku jalani selama ini.
Kisah di atas berasal dari pengalam teman admin sendiri yang selama ini berjuang dari 0 dalam bisnisnya. Admin mengetahui banyak tentangnya karena hampir tiap saat dia meminjam komputer dan numpang wifi. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment