Pengalaman Membangun Channel YouTube Sepakbola + Permasalahannya

Setelah mengalami kegagalan memonetisasi channel YouTube saya, nyatanya tidak membuat saya menyerah dan malah semakin semangat untuk mempelajari tentang YouTube. Di pikiran saya, jika banyak orang yang bisa mendapatkan uang dari YouTube, kenapa saya tidak?! Nah, dari pengalaman pahit itu pula yang membuat saya semakin terpacu untuk bisa mempelajari berbagai trik dan peraturan ketat dari YouTube.


Salah satu channel saya yang sebenarnya sudah punya performa bagus harus saya singkirkan dulu karena rasanya mulai bingung mencari konten yang bagus dan tentu saja kreatif. Daripada nganggur, saya iseng membuat channel YouTube tentang sepakbola. Alasannya karena saya sendiri menyukai sepakbola dan saya terinspirasi dari banyak channel kenamaan dunia yang sukses seperti Dan1s, MNXHD, Wrzzer, dan lain sebagainya.

Saya mulai mencari ide dan mengumpulkan bahan video, setelah belajar mengedit video dan mulai merangkai video yang saya punya, akhirnya satu video jadi dengan durasi pengerjaan selama berhari-hari (karena minimnya ilmu :P). Bangga banget punya satu video dan buru-buru saya upload, hasilnya belum satu menit langsung dicekal karena memuat konten ber-hak cipta,


KZL? Banget!

Setelah kegagalan pertama, saya terus belajar membuat video yang kira-kira tidak terkena hak cipta. Saya pikir saya harus menghindari video tentang liga champions, piala dunia, piala FA, liga Jerman dan beberapa kompetisi lain yang terbilang cukup gencar untuk mencekal video-video yang diunggah ulang di YouTube.

Saya tidak hanya sekali mengalami kegagalan karena video saya melanggar peraturan, bahkan saking gregetannya karena pencekalan yang berulang kali, akhirnya saya sempat mengosongi channel saya dan menghapus semua video. Saya tinggalkan channel itu dan saya pikir saya tidak cocok untuk meneruskannya.

Namun entah kenapa saya malah tertuntun untuk membaca tentang "Fair Use" atau penggunaan wajar dari sebuah video. Dari pemahaman saya sendiri, ternyata kita masih boleh menggunakan video orang lain, bahkan yang berhak cipta sekalipun, asalkan dengan penggunaan yang wajar. Setahu saya, penggunaan video tersebut sekitar 20 detik dan bukan pada momen puncaknya (misalnya pada saat terjadinya gol).

Teknik seperti ini digunakan oleh banyak YouTuber ternama, sebut saja seperti YTCrash, Calon Sarjana, dan lain sebagainya. Nah, saya jadi penasaran dengan channel bola populer di luar negeri. Setelah saya teliti, kebanyakan dari mereka memang menggunakan teknik seperti ini dan bisa sukses. Dengan cara ini, mereka tidak benar-benar mencuri video namun memanfaatkannya untuk membuat karya yang saya bilang sebagai artikel dalam bentuk video.

Berbekal ilmu pas-pasan yang saya pelajari, akhirnya saya mulai membangun lagi channel bola itu dan satu per satu saya isi video kompilasi. Hasilnya, saya mulai terhindar dari klaim hak cipta dan semoga bisa sukses ke depannya. Aamiin.

Wirausahakan Updated at: 11:48 PM

1 komentar: