Indonesia digegerkan dengan kemunculan sebuah aplikasi smartphone yang sangat kontroversional, namanya adalah nikahsirri.com. Kemarin saya sempat membuka halaman itu yang berisi tentang propaganda bisnis dengan membawa berbagai aspek kehidupan di masa lalu, kenyataan sekarang, dan masa depan yang katanya lebih cerah.
Saat ini situs itu sudah diblokir oleh kominfo karena katanya membuat keributan dan terjadi penangkapan terhadap Aris Wahyudi (Arwah) selaku pemilik dari situs itu.
Sebelumnya Arwah menerbitkan partai ponsel dan nikah sirri yang katanya akan menjadi salah satu startup yang bisa membantu masyarakat untuk bisa kaya dengan cepat. Dia juga sebelumnya sudah punya bisnis ojek online yang belum terlalu terkenal di publik.
Aris Wahyudi adalah seorang sarjana yang sempat kuliah di luar negeri, pria asal Cilacap ini membuka bisnis modern dengan membawa masa lalu rakyat Indonesia yang cukup kelam dalam aplikasi nikah sirri yang sebelumnya sudah dia kenalkan pada saat rilis.
Ronggenge Dukuh Paruk merupakan sebuah adat Jawa kuno yang dilakukan sebagai saran jual-beli keperawanan dalam bentuk yang disetel sedemikian rupa untuk menghindari perzinaan dan melanggar hukum yang ada di Indonesia.
Arwah kemudian menggunakannya di aplikasi android miliknya itu dengan sistem lelang dimana perjaka yang sudah disumpah pocong bisa menawar perawan yang ada pada aplikasi itu. Sistem pembeliannya menggunakan koin yang harganya Rp 100.000, 00, untuk menikahi perawan yang ada harus membaway sekitar 50 koin atau setara Rp 5 jutaan.
Nominal itu hanya perhitungan awam saja, karena nyatanya bisa lebih mahal dan lebih murah lagi. Sistem bisnis yang cukup aneh ini sepertinya mirip dengan situs kencan online, selingkuh online, dan lain sebagainya di luar negeri.
Arwah menyatakan bahwa dia ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin dengan menjual keperawanannya dengan cara yang legal, selain itu dia juga mengatakan bahwa bisnisnya ini menghindari orang dari berzina.
Banyak orang yang mengecam langkah Aris ini, bahkan beberapa menteri ikut mengecamnya, namun nyatanya ada banyak orang yang sudah mendaftar di aplikasi itu. Meski akhirnya bubar di tengah jalan karena polisi telah menangkapnya.
Hadeh, bisnis di jaman ini kok aneh-aneh banget yah?
0 komentar:
Post a Comment