Tahun 2017 ini sepertinya kurang bersahabat dengan para pengusaha karena sejak awal tahun hingga pertengahan tahun ini ada banyak sekali masalah yang terjadi dalam bisnis dan perekonomian Indonesia. Pemerintah boleh saja mengklaim bahwa ekonomi mengalami pertumbuhan yang bagus, namun nyatanya pengusaha mengeluhkan sepinya pembeli.
Saya membaca salah satu tulisan di detik.com yang mengulas tentang penyebab daya beli masyarakat yang semakin menurun akibat bunga kredit yang tinggi. Menurut saya pribadi, tentu saja hal ini berpengaruh dengan daya beli masyarakat karena memang perekonomian masyarakat bawah sedag goyah saat ini.
Suku bunga kredit bank tinggi membuat masyarakat enggan mengambil pinjaman dan hasilnya penyaluran kredit jadi lesu. Hal ini membuat daya beli masyarakat menurun, pengusaha bingung deh jadinya. Bahkan menurut penelitian, penyaluran kredit menurun 7,6% dibanding tahun lalu.
Kalau saya sendiri mengalami masalah yang cukup membingungkan dimana modal menipis, harga barang semakin tinggi karena mengalami kenaikan, daya beli menurun, keuntungan menurun, omset menurun, dan rasanya sangat susah untuk melakukan inovasi bisnis seperti dulu di tahun-tahun sebelumnya.
Kalau anda masih mengeluhkan jualan yang sepi, tenang saja bos karena masih banyak teman-teman yang mengalaminya. Masalah seperti ini memang kerap terjadi dalam dunia bisnis, semoga dalam waktu singkat bisa kembali normal dan malah lebih baik lagi.
Jangan menyalahkan pemerintah terus menerus!
Saya tidak suka melihat orang yang lagi susah lalu mengkambing hitamkan pemerintah karena nasibnya, kenapa tidak introspeksi diri saja? Kenapa mengikuti arus? Kenapa tidak melakukan inovasi? Kenapa tidak bersabar? Kenapa ketinggalan jaman?
0 komentar:
Post a Comment