Ketika 1 rekan bisnis yang punya jenis bisnis sama, sistem penjualan yang mirip, harga yang gak beda jauh, dan berbagai persamaan lainnya bertemu. Mereka kemudian mulai membicarakan tentang bisnisnya, dengan berbagai hasil dan masalah yang ada pada bisnisnya.
A : bisnisnya lancar, keuntungan meningkat, siap buka cabang baru, karyawan bahagia, masalah bisa dihandle dengan baik.
B : bisnis macet, rugi banyak, cabang yang lama sudah tutup, masalah bertambah, karyawan minta naik gaji dan mengancam resign, masalah menumpuk.
Apa yang menyebabkan nasib keduanya berbeda? Mungkin orang-orang yang mau berfikir akan mencoba mencari masalah dari bisnisnya, sedangkan orang-orang yang ingat kepada Tuhannya akan mengatakan bahwa itu adalah hak Allah SWT.
Keduanya boleh saja, kalau digabungkan malah lebih baik dalam menganalisa masalah. Cari masalah yang bisa dilihat dengan mata dan pikiran, namun serahkan semuanya kembali kepada Allah SWT.
Akhir-akhir ini saya melihat banyak sekali kejadian seperti ini, salah satunya dalam bisnis di internet. Si A mengatakan bahwa bisnisnya berjalan dengan lancar dan berkembang, sementara si B yang memakai trik yang sama mengatakan bahwa dia gagal dan merugi.
Saya sendiri pernah berfikir seperti itu, kenapa saya hanya mendapatkan sekian saja, padahal usaha saya sudah maksimal seperti saingan saya. Sedangkan saingan saya bisa mendapatkan lebih banyak dari saya dengan cara yang hampir sama.
Membandingkan rejeki dengan yang didapat orang lain dan mengeluhkan rejeki yang didapat hanya akan membuat kita menjadi kufur nikmat hingga melupakan apa yang telah kita dapatkan sebelumnya. Jangan sampai kita menjadi orang kufur hanya karena jatah kita yang sudah diberikan oleh Allah SWT.
0 komentar:
Post a Comment