Belajar Bisnis Dari Pengusaha Peniti Sukses Di China

Peniti ditemukan pada abad 14 SM yang terbuat dari jarum dengan pegas sederhana untuk membentuk ikatan dan penutup. Jika di Indonesia, biasanya peniti digunakan untuk menutup resleting yang rusak :P atau membantu dalam memakai kerudung agar lebih rapi.


Ok kayaknya cukup tentang penjelasan peniti karena hampir semua orang tahu bentuk dan fungsi barang yang satu ini. Kita lanjutkan saja pembahasan tentang peniti yang semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita dalam dunia bisnis ini.

Dari informasi yang saya lihat di beberapa toko online, peniti ini harganya tidak sampai Rp 200, 00 per bijinya. Jadi bisa dibayangkan kalau barang yang satu ini kurang terlalu berharga jika dijadikan sebagai komoditi bisnis, bukan?

Lalu jika kalian ditawari untuk mendirikan bisnis peniti saat ini, apakah kalian mau?

Saya pikir hampir semua yang ditawari akan menolaknya dengan berbagai alasan seperti : 
  • Harganya yang terlalu murah
  • Keuntungannya kecil
  • Yang membutuhkan tidak banyak
  • Sudah ketinggalan jaman
  • Prospek bisnisnya tidak bagus
  • Dan lain sebagainya

Lalu kenapa pengusaha China masih terus membanjiri pasar dunia dengan produk peniti mereka yang murah meriah? Kenapa pengusaha dari negara lain tidak ikut membuat peniti, bukankah itu mudah dibuat dan harganya murah?

Jawabannya adalah karena para pengusaha lain terlalu "menyepelekan" peniti, sedangkan pengusaha China selalu punya keyakinan bahwa bisnis apa saja bisa memberikan keuntungan untuk mereka.

Dulu ketika saya ditawari sebuah bisnis, saya langsung berfikir negatif tentang keuntungannya, tentang pasar yang kurang, tentang promosi yang sulit, dan berbagai pemikiran negatif lainnya. Padahal saya belum mencobanya sama sekali. Kini saya melihat banyak orang sukses dengan bisnis yang dulu ditawarkan kepada saya dan itu membuat saya agak menyesal karena keegoisan bodoh yang saya pikirkan.

Belajarlah dari pengusaha peniti di China, mereka tidak mengeluhkan harga yang murah, keuntungan yang minim, bahkan pangsa pasar yang akan terus berkurang. Mereka fokus dengan bisnisnya, terus berjalan, terus melakukan inovasi, dan mereka tetap menjalankan bisnisnya hingga saat ini.

Bukankah lucu ketika melihat produk sekecil peniti saja masih harus import dari China?!

Wirausahakan Updated at: 2:13 AM

0 komentar:

Post a Comment