Penjual Ember Keliling Ternyata Memiliki Teknik Marketing yang Hebat loh

Pernahkah anda mengalami kejadian romantis seperti yang saya alami ini? Saat itu saya sedang duduk agak melamun dan tiba-tiba bukk bukk bukkk ada suara keras seperti bedug yang ditabuh di depan rumah. Kaget beneran sambil emosi, dengan cepat keluar rumah hendak nyari yang bikin gaduh eh ternyata tukang ember keliling, gak jadi deh :P


Nyatanya penjual ember dan baskom keliling ini cukup terkenal loh, mereka memang memakai teknik jualan yang cukup unik dan jarang ditemukan di tempat lain maupun oleh penjual lainnya.

Penjual ember ini keliling ke kampung-kampung memasuki gang dan perumahan sembari membawa ember dan baskom besar. Cara bawanya aja sudah unik loh, yang di atas kepala ada beberapa ember besar, ada yang di belakang digendong mirip kura-kura, dan yang 2 ada di tangan kanan dan kiri untuk dibenturkan agar menimbulkan bunyi khusus.

Tukang ember keliling ini sengaja memukul-mukulkan embernya agar menimbulkan bunyi khas sebagai penarik perhatian, namun selain itu juga untuk menunjukkan bahwa ember yang dijualnya kuat dan berkualitas karena tetap dalam kondisi bagus meski dibenturkan.

Pekerjaan ini memang cukup berat karena harus keliling dengan berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, namun nyatanya masih ada orang yang melakukan pekerjaan ini loh.

Kalau dipikir-pikir secara orang awam yah, emangnya tiap hari orang butuh ember sama baskom yah? Bukannya peralatan dapur jarang banget belinya. Lalu berapa keuntungan mereka yah? Di toko kan sudah ada banyak produk yang sama.

Dari salah satu informasi yang saya baca, katanya penjual ember keliling ini dalam satu harinya hanya bisa mengantongi kisaran Rp 50.000, 00 saja loh, itu juga kalau dagangannya laku sesuai dengan target. Hmm kasihan juga yah tukang ember keliling itu.

Yang saya amati adalah teknik promosi mereka yang memang unik dan menarik perhatian sehingga kalau ada suara seperti itu, orang sudah tahu bahwa itu adalah penjual ember dan baskom keliling.

Wirausahakan Updated at: 1:42 AM

0 komentar:

Post a Comment