Pengusaha Mal Mulai Panik dengan Maraknya Bisnis Online Saat Ini

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh banyak pengusaha di Indonesia, khususnya pemilik mal-mal besar sebagai pusat perbelanjaan. Mereka memang mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) tiap tahunnya guna untuk meningkatkan bisnis mereka.


Ada yang cukup menarik dari pembahasan rakernas APPBI tahun ini, ternyata banyak sekali pengusaha mal yang mulai gelisah karena peningkatan bisnis online di Indonesia yang semakin hari semakin menjamur dan banyak diminati oleh masyarakat.

Para pengusaha ini mengantisipasi resiko terburuk yang dapat menghancurkan bisnis mereka di dunia offline karena perkembangan bisnis online yang semakin pesat.

Masyarakat saat ini memang benar-benar dimanjakan dengan banyaknya toko online yang ada di tanah air, ketika mereka ingin beberlanja suatu produk, maka mereka tidak perlu bepergian karena hanya bermodal smartphone atau PC dengan jaringan internet, mereka sudah bisa memesan barang dan menunggu diantar ke rumah.

Sebenarnya dengan meningkatnya bisnis online di Indonesia menyebabkan peningkatan taraf ekonomi yang signifikan, namun sayangnya tetap ada pihak yang harus merasakan masalah karena hal ini. Pengusaha yang hanya bergerak di dunia nyata tanpa melakukan penjualan di media online harus bersiap-siap ditinggalkan oleh pelanggannya jika tidak segera berbenah.

Masalah seperti ini sebenarnya mirip dengan masalah transportasi online yang menyebabkan keributan beberapa waktu lalu. Namun peran serta pemerintah ternyata bisa mendamaikan keduanya, baik pengusaha jasa transportasi konvesional maupun yang online bisa bersatu dan bersaing secara sehat tanpa keributan.

Jika benar bisnis online mampu membangkrutkan banyak pengusaha offline di kemudian hari, akankah terjadi keributan serupa seperti yang terjadi pada jasa angkutan?

Menteri perdagangan sendiri memberikan masukan kepada para pengusaha mal agar lebih kreatif menarik perhatian pengunjung, salah satunya adalah dengan mengubah mal menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang disukai.

Wirausahakan Updated at: 1:12 AM

0 komentar:

Post a Comment