Bambu merupakan salah satu tanaman yang serba guna, banyak sekali kerajinan yang bisa dibuat dari bambu, selain itu masih ada pula beberapa hal yang membutuhkan bambu sebagai salah satu bahan bakunya. Misalnya saja dalam pembuatan rumah, bambu biasanya dipilih sebagai salah satu pondasi awal untuk menyokong sebuah bangunan, dan biasanya membutuhkan banyak sekali batang bambu dalam pembuatan bangunan.
Memang untuk nilai jual tertinggi, bambu bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan yang bentuknya berbagai macam dengan harga yang beragam. Dari pengalaman saya, pembuatan anyaman bambu adalah hasil kerajinan tangan yang paling banyak di pasaran, meski sebenarnya masih banyak produk lain yang bagus dan bermanfaat.
- baca juga : Daftar kerajinan tangan berbahan dasar bambu
Nah kali ini saya ingin mencoba menuliskan analisa bisnis penjualan bambu, karena kebutuhan bambu yang semakin meningkat membuat peluang usaha yang satu ini juga prospeknya bagus untuk dijalani. Sebagai informasi saja, harga bambu 1 batangnya bisa mencapai 20 ribu, padahal kalau kita tahu berapa harga beli di kebunnya langsung hmm bisa gak jadi beli deh di pinggir jalan.
Dari pengalaman saya, harga bambu standar yang dijual di kebun biasanya hanya sekitar Rp 5.000, 00 per batangnya, itupun jika posisi kebun ada di dekat jalan raya, kalau lebih jauh lagi paling harganya hanya berkisar antara 3-4 ribu saja. Untuk menebang, membersihkan, dan membawa ke jalan biasanya mengerjakan pegawai dengan sistem gaji harian, sedangkan untuk membawa ke tempat penjualan biasanya memakai truk atau mobil bak terbuka.
Kira-kira berapa keuntungan bisnis jual-beli bambu ini? Mari kita hitung kisarannya!
Harga beli : 1.000 batang bambu x Rp 5.000, 00 = Rp 5.000.000, 00
Ongkos tebang & angkut ke jalan : 5 orang x 10 hari x 50 ribu = Rp 2.500.000, 00
Ongkos angkut ke tempat penjualan : Rp 500.000, 00
Total biaya : Rp 8.000.000, 00
Harga bambu saya kurangi lagi, ambil harga minimal saja jadi Rp 15.000, 00 / batangnya. Jika 1 ribu batang bambu laku semua, maka akan didapatkan omset mencapai Rp 15.000.000, 00. Dikurangi modal Rp 8.000.000, 00, maka ada potensi keuntungan hingga Rp 7.000.000, 00 dari penjualan bambu ini.
Tentu saja keuntungan ini belum dikurangi biaya makan, biaya sewa tempat, dan biaya lainnya. Untuk sewa tempat setahu saya biasanya penjual bambu menyewa tempat di pinggir jalan, tak membutuhkan banyak perlengkapan karena bambu yang ditempatkan di pinggir jalan biasanya langsung dikirim kepada pemesan.
Ini merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menggiurkan, jika di lingkungan desa anda masih banyak tanaman bambu, maka ada baiknya anda mulai mencoba untuk terjun dalam bisnis jual beli bambu. Meskipun kulit bambu bisa membuat gatal kalau terkena kulit, namun potensi keuntungan yang bisa didapat juga bisa membuat gatal dompet anda.
0 komentar:
Post a Comment