Banyak Maksiat & Jarang Ibadah Tapi Rejeki Bertambah, Hati-Hati Bisa Jadi Itu Istidraj

Ada loh orang yang dalam hidupnya banyak berbuat maksiat, kelakuannya sangat buruk, sering berbuat dosa, suka mendzalimi orang lain, dan dia jarang beribadah atau bahkan tidak tahu sama sekali dengan ibadah. Namun entah kenapa rejekinya terus bertambah, usahanya lancar dan keuntungannya berlimpah, dan kehidupannya seperti sebuah anugerah terindah.


Jangan iri dan jangan dengki dengan hal-hal seperti itu, mungkin saja dia punya istri yang soleh yang lewat perantaranya, Allah SWT memberikan rejeki berlimpah untuknya. Atau mungkin anaknya adalah anak yang soleh dan menjadi sebab rejekinya bertambah, atau orang-orang terdekatnya yang senantiasa mendoakannya untuk kebaikan sehingga Allah SWT memberikan pengecualian kepadanya.

Namun bisa juga itu adalah sebuah Istidraj, atau ada pula yang mengisyaratkan sebagai salah satu jebakan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang sedang dimurkai oleh-Nya. Loh kok bisa seperti itu yah?! Ternyata Allah SWT itu maha berkehendak, dan kehendak-Nya adalah hal yang tidak bisa disangkal oleh siapapun.

Bisa saja Allah SWT memberikan kelebihan dunia kepada suatu kaum sedangkan kaum itu suka berbuat dzalim di muka bumi, hal itu bukan karena Allah SWT ridha terhadap perbuatan buruk mereka, namun Allah SWT sengaja membiarkan mereka dalam kesesatan itu dan terlena dengan segala kenikmatan dunia ini. Dan ada sebuah "tabungan" untuk mereka kelak, entah di akhirat ataupun di dunia, pastinya mereka itu akan menikmati tabungan itu.

Misalnya saja, ada seorang pengusaha yang curang dan mendapatkan keuntungan dengan cara yang buruk seperti dengan bantuan dukun. Dia tidak pernah beribadah dan dia menyekutukan Allah SWT dengan percaya kepada dukun. Usahanya itu lancar jaya dan keuntungannya berlimpah ruah, bahkan dia seperti dikejar-kejar oleh dunia yang ketika membuka pintu rumahnya saja sudah didatangi berbagai macam kenikmatan dunia.

Namun di masa tuanya dia akan mendapatkan balasan yang amat menyakitkan, misalnya saja yang paling populer adalah dengan penyakit ganas yang dideritanya (sudah banyak sekali contohnya). Penyakit itu membuatnya tersiksa, namun dia tidak juga menemui ajalnya, seperti sebuah siksaan yang pedih di dunia ini. Ada pula yang tabungannya diambil di akhirat kelak, nantinya dia akan ditanya asal rejekinya darimana, digunakan untuk apa, dan lain sebagainya yang jika ternyata jalannya salah maka dia akan menerima siksaan yang pedih tentunya.

Untuk kita yang sedang kesulitan dalam mencari rejeki, ada baiknya kita introspeksi diri dulu, jangan-jangan ada kesalahan yang menghalangi rejeki, dan itu lebih baik karena Allah SWT masih memberikan kita kesadaran. Namun jika dalam keadaan banyak dosa dan rejeki bertambah, dan anda membaca tulisan ini, maka ada baiknya kita buru-buru bertaubat karena kita tidak tahu kapan "tabungan" itu akan kita dapatkan.

Wirausahakan Updated at: 12:59 AM

0 komentar:

Post a Comment