Ini sebenarnya adalah curhatan saya sendiri, semoga anda-anda tidak mengalami apa yang saya alami, karena jujur hal ini cukup menyakitkan bagi saya pribadi. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya ketika dibeda-bedakan dengan teman dan saudara saya yang menjadi pegawai, mungkin diantara kalian ada yang pernah mengalaminya juga.
Jadi waktu itu ada saudara saya, anggap saja itu adalah nenek saya yang memang jarang bertemu dan dia punya beberapa cucu yang merupakan tetangga dan saudara saya sendiri. Nah waktu itu dia bertanya tentang pekerjaan saya, lalu saya jawab bahwa saya adalah seorang pedagang (belum berani ngaku jadi pengusaha, karena banyak orang yang menganggap pengusaha adalah sosok yang sukses).
Tahukah anda apa komentar si nenek itu? Dia dengan agak melirik kemudian ngomong begini "wah pedagang yah? Si itu (cucu lainnya) mah enak yah sekarang sudah jadi pegawai", dalam hati rasanya sakit banget. Saya maksud dengan apa yang diucapkan oleh nenek saya itu, dia menganggap saya gagal dan saudara saya sudah sukses karena sekarang sudah jadi pegawai.
Padahal yah, saudara saya itu sebenarnya masih magang dan gajinya kalau tidak salah hanya di kisaran 1-2 juta saja. Sebenarnya saya mau ngotot dan menjelaskannya, namun percuma saja sih soalnya di mata beberapa orang, pegawai itu adalah sebuah pekerjaan yang sangat WAH banget dan banyak diburu oleh orang-orang. Mungkin kalau sudah jadi pegawai rasanya sudah sukses kali yah, pakaiannya seragam dan dihormati orang lain.
Saya pernah membahas masalah seperti ini dengan beberapa teman yang juga terjun dalam usaha, yah mereka juga mengiyakannya. Katanya di awal perjuangan, mereka benar-benar tidak dianggap, apalagi kalau yang sudah menikah, mertua seakan meremehkan usahanya yang masih kecil. Tapi ketika usaha yang dijalankan sudah mulai menghasilkan, maka satu per satu perkataan menyakitkan itu hilang dan entah kenapa malah jadi sebuah pujian.
Inilah yang sering diucapkan oleh orang-orang bijak, "ketika kamu melakukan sesuatu dan gagal, akan banyak orang yang tertawa, dan ketika kamu berhasil maka akan banyak orang yang mendekat", tapi kadang juga gak mendekat, ada juga yang mencari-cari kesalahan kita juga sih.
Sampai saat ini saya masih mengalami diskriminasi seperti itu, saya yang sedang menjalankan usaha kecil ini masih dianggap "main-main" meski sebenarnya sudah mulai menghasilkan, sedangkan saudara saya yang baru saja magang dengan gaji yang pas-pasan sudah dapat banyak pujian oleh orang-orang di sekitarnya, yah inilah gambaran masyarakat kita!
0 komentar:
Post a Comment