Cara Menghitung Keuntungan Usaha Dengan Benar

Berawal dari pengalaman teman saya yang memiliki sebuah toko bangunan, dia menghitung laba dari hasil penjualan yang dikurangi hasil pembelian, dan hanya dalam waktu sekitar 1tahun saja, usahanya bangkrut dan akhirnya tokonya tutup. Kenapa hal ini bisa terjadi? Setelah saya menanyakan langsung kepadanya, ternyata teman saya tidak membuat pendataan barang di tokonya, dia hanya menggunakan insting dalam menentukan keuntungan.


Misalnya saja, harga satu pack semen yang dia dapatkan dengan harga Rp 47.000, dia menjualnya dengan harga Rp 50.000, 00, jika dalam satu hari dia menjual semen hingga 100 pack, maka dia akan mengambil keuntungan sebesar Rp 300.000, 00. Secara kasat mata, ini adalah perhitungan yang sudah benar karena dari setiap penjualan 1 pak semen, dia mendapatkan keuntungan 3ribu, jadi dalam 100 panjuala dia mendapatkan keuntungan sebesar 300ribu. Tapi ternyata dia salah besar!

Kesalahan yang tidak disadari teman saya adalah karena dia tidak menghitung biaya pengeluaran dalam transaksi penjualannya, dia tidak menghitung biaya karyawan tambahan saat bongkar muat barang, biaya makan, biaya tambahan sopir, dan lain sebagainya. Alhasil, modal usahanya tiap bulan berkurang dan akhirnya bangkrut tanpa dia sadari kesalahannya.

Sebenarnya rumus perhitungan laba sebuah usaha secara garis besar adalah (Laba = harga penjualan-harga pembelian), namun nyatanya itu adalah laba kotor sebelum dikurang berbagai pengeluaran yang terjadi. Kalau kita lebih detail lagi, bisa saja keuntungan tersebut hanyalah catatan saja, karena ternyata pengeluaran yang ada lebih besar dari laba tersebut.

Cara terbaik untuk menghitung laba adalah dengan membuat pembukuan, mendata semua barang yang ada, menentukan harga jual dan beli, membuat daftar pengeluaran, dan berbagai catatan penting lainnya. Untungnya saat ini teknologi sangat mendukung dalam pembukuan, kita bisa mendata usaha kita dengan detail di dalam Excel atau aplikasi lainnya yang memang dibuat untuk pendataan. Saya pribadi menggunakan aplikasi VB buatan saya sendiri untuk mendata stok barang dengan harganya, penjualan, pengeluaran, dan bahkan saya menghitung berbagai data lainnya seperti hutang, pinjaman, biaya masa depan.

Memang terkesan ribet untuk bisa mendata segala macam barang usaha, ini juga yang membuat gaji seorang yang ahli di bidang akuntansi & matematika terbilang cukup tinggi, karena cemilan mereka tiap hari adalah angka yang membuat susah tidur. Aplikasi pembukuan saja harganya bisa mencapai 5juta lebih, itupun masih harus diisi dengan data yang banyaknya bukan main, lalu masih ada proses maintenence, dll.

Saran saya untuk anda yang masih baru dalam dunia usaha, alangkah baiknya kalau mulai dari dini anda menjadi seorang yang pandai dalam hal akuntansi, hal ini sangat penting karena menyangkut masa depan usaha anda sendiri. Jangan sampai kejadian teman saya menimpa anda, dia mengira telah mendapat untung, eh ternyata modalnya sendiri yang diambil tiap hari hingga membuatnya bangkrut.

Kebanyakan pengusaha yang enggan menyentuh sesuatu yang ribet seperti teknologi, mereka hanya mengandalkan instingnya saja, mengambil keuntungan dengan seenaknya sendiri, dan hasilnya ada 2 macam, mereka akan mendapatkan keuntungan yang terlalu kecil, atau mereka akan mengambil modalnya tanpa sepengetahuan mereka (mencuri dari diri sendiri).

Wirausahakan Updated at: 12:57 AM

0 komentar:

Post a Comment