Beberapa bulan yang lalu saya sempat bertemu dengan teman SMP dulu, dia berpakaian sederhana dan gaya hidupnya masih sama seperti dulu. Lalu ketika saya korek informasi tentangnya, dia mengatakan bahwa kini dia menjadi peternak burung puyuh, dan dia meninggalkan ijazah pendidikannya yang cukup tinggi dan memilih untuk tinggal di desa.
Dia menceritakan bagaimana kisah perjalanan panjangnya yang memilih untuk menjadi pengusaha burung puyuh, dan keputusannya itu akhirnya membawanya pada kesuksesan yang dia harapkan. Menurut pengakuannya, di awal usaha dia memang cukup kesulitan karena faktor ilmu ternak burung puyuh yang belum mahir, lalu informasi serta dukungan yang kurang membuatnya hampir putus asa dalam usaha ini.
Salah satu hal yang membuatnya santai dalam usaha ini adalah basic-nya yang merupakan anak dari keluarga mampu, jadi dia tak pernah mempermasalahkan modal yang keluar karena ayahnya siap menggelontorkan dana besar untuk usahanya itu. Yah nasib orang memang berbeda-beda!
Dengan modal di bawah 20juta, dia kini sudah memiliki sebuah peternakan burung puyuh dengan ribuan ekor yang dipelihara, dan tiap hari ribuan telur dia kirimkan dan jual kepada para pemasok yang membutuhkannya dengan harga yang cukup tinggi. Motor sport 150cc yang dibawanya katanya adalah hasil usaha yang sudah dia perjuangkan, dan kini dia sedang berusaha untuk mengembangkan usaha peternakannya itu dan membantu warga di desanya untuk ikut menikmati hasil dari usaha tersebut.
Kebutuhan telur puyuh saat ini memang cukup banyak, harganya pun semakin mahal di pasaran, dan ini adalah sebuah peluang bisnis yang cukup bagus dan prospek ke depannya karena saya rasa masih sedikit peternakan burung puyuh yang ada di Indonesia, berbeda dengan peternak ayam atau sapi yang memang lebih tenar di Indonesia.
sumber gambar : bibitpuyuh.indonesiaz.com
Jika anda memiliki lahan dan modal, usaha ini bisa anda coba di desa anda yang jauh dari pemukiman warga, karena memang bau kotoran burung puyuh cukup menyengat wkwk.
0 komentar:
Post a Comment