Kuliah sambil kerja? Itu adalah hal yang sudah biasa saya temui dari teman-teman kampus saya dulu, yah hampir semua teman kelas saya adalah seorang pekerja. Maklum saja dulu saya ambil kelas karyawan dan memang kebanyakan teman saya para karyawana, dan mungkin saya adalah salah satu yang paling nyeleneh saat itu karena saya kuliah sambil dagang, bukannya kerja seperti mereka.
Pada awal kuliah, saya memang belum terlalu akrab dengan mereka jadi saya masih malu-malu untuk mengakui bahwa saya adalah seorang pedagang, dan saya adalah pedagang kaki lima yang jualan di pinggir jalan. Malu? Awalnya saya malu kalau ada yang mengetahui pekerjaan saya, namun lama-kelamaan saya malah bangga karena ternyata banyak yang ingin mencoba peruntungannya seperti saya namun mereka terbentur dengan keadaan ekonomi saat itu.
Kala itu saya mulai belajar usaha dari hal yang sepele, entah dagang apa saja yang penting bisa menghasilkan uang untuk sekedar uang saku kuliah saya, bayar berbagai keperluan kuliah, dan tentu saja untuk kongkow bareng para karyawan kantoran. Usaha saya yang dari kaki lima akhirnya harus berakhir karena saya merasakan lelah yang sangat menyiksa, ditambah dengan berbagai masalah di jalan, dan akhirnya saya beralih untuk belajar bisnis online dengan mempromosikan dagangan saya di dunia maya, dan hasilnya? Saya mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran dari ilmu promosi.
Kalau ada pepatah yang mengatakan "Pengalaman adalah guru yang terbaik" maka saya sangat setuju, karena saya merasakan sendiri bagaimana pahit-manisnya berjuang dalam dunia usaha dari 0, bahkan saya dulu adalah anak muda yang pemalu dan pernah sembunyi ketika melayani pembeli, namun dari pengalaman di jalan itu malah membuat saya PD dan berani dalam menghadapi berbagai macam karakter pembeli. Lalu dari dunia online, saya mendapatkan banyak pengalaman bagaimana membuat blog, fanspage, grup FB, twitter, G+, dan lain sebagainya yang digunakan untuk promosi jualan saya.
Di pertengahan masa kuliah, saya mulai dikenal sebagai penjual salah satu produk, dan alhasil banyak teman yang mulai memesan dan bekerjasama sebagai reseller saya, bahkan salah sau dosen saya juga menjadi pelanggan saya, wuih seneng juga saat itu saya mulai memiliki nama. Pada akhir masa kuliah, saya akhirnya memiliki tempat usaha dengan menyewa salah satu kios, dan hingga kini saya sudah lulus sebagai sarjana dan ijazah saya tidak saya pakai, namun beberapa ilmu dari dunia pendidikan yang berguna bagi saya dalam menopang usaha saya.
Pengalaman pahit saya kala kuliah sambil kerja adalah ketika mengalami masa sulit dalam usaha, ada beberapa orang yang seakan memberikan rasa kasihan kepada saya dan itu sangat menyakiti hati saya, namun kini keadaan malah berbalik, mereka masih mencari pekerjaan dan saya sudah memiliki usaha yang sudah saya perjuangkan dari dulu. Yah, roda hidup memang terus bergerak, kadang kita di atas dan kadang kita berada di bawah.
Bagi anda para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berjuang dalam meraih title sarjana dan bukan berasal dari keluarga kaya raya, silakan anda ringankan beban orang tua anda dengan bekerja atau usaha sesuai dengan keinginan dan kemampuan anda. Sudah saatnya anda memulai perjuangan anda sedari masa nyaman sebagai seorang siswa, nantinya anda akan mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan oleh teman anda yang terus menikmati masa nyaman di kampus.
0 komentar:
Post a Comment