Dalam hidup ini terdapat sebuah jangka waktu, sebuah masa dimana kita harus memperjuangkan sesuatu dan menikmati sedikit hasil dari perjuangan kita, lalu ada masanya kita sudah tidak berhak untuk ikut campur tangan dalam hal itu, kenapa? Karena itu adalah sebuah takdir yang ada pada setiap diri manusia.
Saya masih ingat ketika dulu harus berjalan dari satu tempat ke tempat lain di bawah teriknya sinar matahari hanya untuk mencari agen yang tepat di sekitaran kota, lalu setelah mendapatkan agen yang saya cari, usaha saya mulai dengan modal yang sangat minim bahkan bisa dibilang tidak layak sama sekali. Saya juga ingat bagaimana kekurangan modal, kekurangan peralatan, perlengkapan, dan berbagai aspek penunjang untuk usaha tersebut, saya memakai berbagai sumber daya yang ada di sekitar saya, berantakan dan sangat tidak enak dipandang mata kala itu. Saya ingat bagaimana para pelanggan di awal usaha, mereka ada yang kasihan dan memandang rendah usaha saya tersebut, yosh saya akui kala itu saya masih benar-benar minim modal, ilmu, dan pengalaman, banya sekali kebodohan yang saya lakukan hanya untuk mempertahankan usaha tersebut.
Satu tahun kemudian usaha saya menjadi besar, saya memiliki banyak stok dan modal melimpah, setiap kali saya memiliki banyak simpanan modal untuk persiapan barang lain yang ingin saya masukkan ke dalam usaha saya. Senang, terharu, dan saya merasakan banyak hal kala itu, keuntungan terus meningkat dan usaha semakin besar dengan banyak relasi yang membuat saya mendapatkan uang walau saya hanya duduk manis tanpa melakukan banyak pekerjaan, yah itu adalah sebuah bisnis.
Namun seperti yang saya katakan di awal, semua ada masanya bahkan untuk usaha yang sudah hampir 5 tahun saya jalankan, dan akhirnya saya harus merelakan usaha tersebut karena bangkrut dan hutang saya menumpuk. Kenapa? Apa masalahnya? Saya akui di akhir-akhir kebangkrutan itu, saya sudah tidak memiliki semangat seperti di awal usaha, saya sudah tidak menginginkan untuk membuat usaha tersebut semakin besar. Bahkan saya menyerahkan usaha itu kepada orang lain, walau saya handle dari belakang, namun tetap saja sedikit demi sedikit usaha itu memakan korban ketika banyak penghutang yang tidak membayar, relasi yang berkurang, keuntungan menurun, persaingan yang ketat, dan tentu saja prospek ke depan yang saya rasa kurang bagus dengan kondisi saya.
Sedih memang rasanya harus merelakan hal yang saya perjuangkan selama bertahun-tahun, dari 0 hingga besar dan akhirnya meninggalkan sisa masalah untuk saya hingga saat ini. Entahlah, saya banyak melakukan kesalahan ketika usaha berada di tingkat aman, seharusnya saya lebih fokus dan bisa menghandle usaha itu, namun saya malah kabur menghindari masalah demi masalah yang timbul, ini merupakan salah satu kelemahan saya karena tidak bisa fokus dan konsisten.
Kini saya harus banya belajar dari kesalahan dan kegagalan tersebut, saya masih memiliki kesempatan dan saya harus mengoptimalkan kesempatan tersebut dan menghindari apa yang selama ini ditakuti oleh banyak pengusaha, yaitu kegagalan dan kebangkrutan.
0 komentar:
Post a Comment