Ini sih cuma saran saya saja, kalau mau dipakai ya silakan kalau kira-kira cuma omong kosong ya abaikan saja deh daripada mengganggu kalian. Saat ini bagi anda-anda yang sedang bekerja, entah di negri sendiri atau di negri orang (TKI), dan anda memiliki gaji yang lumayan (gaji yang masih bisa disisakan untuk ditabung), saya sarankan untuk mulai memikirkan sebuah usaha di kampung halaman guna melanjutkan kehidupan anda di kampung nantinya.
Saya berandai-andai saja dulu, misalnya saat ini anda adalah seorang yang berasal dari jawa (entah jawa tengah, barat, atau timur) dan anda sedang berjuang di Ibukota untuk bekerja di sana, anda memiliki gaji bulanan sebesar Rp 5.000.000, 00 (mungkin lebih). Anda menghabiskan Rp 2.000.000, 00 setiap bulan untuk kebutuhan anda (hidup hemat), dan anda memiliki tabungan Rp 3.000.000, 00 setiap bulannya, maka dalam satu tahun anda akan memiliki tabungan sebesar Rp 36.000.000, 00. Nah jika anda bisa memiliki tabungan seperti itu, maka anda bisa membangun sebuah usaha yang saya katakan lumayan, misalnya dengan membuka toko baju di kampung atau warung kelontong.
Nah bayangkan jika dalam satu tahun anda bisa memiliki 1 jenis usaha dari perjuangan anda di perantauan, maka dalam durasi 3 tahun anda sudah menjadi bos dalam 3 usaha anda sendiri, dan ketika anda sudah bosan merantau atau mungkin durasi kontrak kerja sudah habis, maka anda tidak kebingungan saat harus kembali ke kampung, karena anda sudah memiliki aset berharga, yaitu usaha yang selama ini anda perjuangkan dari hasil bekerja. Dengan cara itu, anda akan memiliki masa depan yang lebih baik jika anda harus kembali ke kampung halaman nantinya.
Apakah saya mengatakan sesuatu yang merupakan sebuah omong kosong atau angan-angan saja? Itu semua tergantung anda dalam memahaminya. Namun saat ini saya sering mendapati para perantau yang salah dalam mengelola uang hasil kerjanya, mereka lebih sibuk membelanjakan uangnya untuk membeli keperluan hidup yang saya pikir tidak terlalu penting, membeli HP baru, motor baru, laptop, baju, makanan, emas, dan lain sebagainya yang nantinya ketika membutuhkan uang maka barang tersebut akan dijual dengan sebuah kerugian karena harganya sudah murah, dan itu bukanlah sebuah pilihan yang bijak karena tidak semua orang yang merantau akan selamanya menikmati pekerjaan enak dengan hasil yang maksimal, suatu ketika akan ada saatnya kita lelah dan harus kembali ke kampung halaman.
Pikirkanlah selagi masih ada kesempatan, "ingat 5 perkara sebelum 5 perkara", itu adalah sebuah pesan yang sangat mendalam karena dengan mengingatnya dan mempraktekkannya kita tidak akan menyesal nantinya. Selagi ada kesempatan, selagi ada modal, dan selagi ada peluang, maka maksimalkanlah dan perjuangkanlah.
0 komentar:
Post a Comment