Hay kalian yang sedang berjuang di luar negri atau kalian yang sedang merantau di luar kota, saya lihat banyak dari negara lain yang mengunjungi blog sederhana ini, saya ucapkan terimakasih kalian mau mampir dan membaca tulisan sederhanaku ini, maaf juga saya bukan seorang yang sukses atau penulis hebat, jadi jangan heran kalau tulisan saya agak belepotan gak teratur.
Saya tahu kalian yang sekarang sedang merantau, pasti memiliki keinginan dalam hati untuk nantinya pulang dan menikmati hidup di kampung halaman. Saya pernah berkenalan dan agak dekat dengan seorang wanita yang berasal dari Wonosobo, dia bekerja di Singapura dan kalau tidak salah dia memilki kontrak kerja berdurasi 3 tahun. Pernah dia curhat kepada saya, katanya dia bingung nantinya kalau kontrak kerjanya habis dan dia harus pulang ke kampung halamannya, dia tidak tahu harus kerja apa di kampung, mau usaha juga bingung usaha apa, karena dia tidak memiliki ide untuk membuka usaha saat itu. Saya menyarankan beberapa jenis usaha yang menurut saya bisa dia coba, namun kembali lagi masalah datang saat dia berkata bahwa orang tuanya sudah sangat tua dan dia berfikir bahwa mereka sudah tidak mampu untuk memulai sebuah usaha seperti yang dia harapkan, jadi dia tidak memiliki orang kepercayaan lagi di kampung. Setelah kami lost kontak, saya sudah tidak mengetahui kabarnya saat ini, entah dia sudah pulang kampung atau masih merantau sebagai TKI di luar negri sana, namun saya selalu mengharapkan yang terbaik untuknya.
Cerita diatas tidaklah dirasakan oleh satu dua orang saja, namun kebanyakan dari para perantau memiliki keinginan untuk berhenti berpetualang dan kembali ke kampung halaman saja, beberapa ingin bekerja di tempat kelahirannya dan beberapa lagi memiliki keinginan untuk membangun sebuah usaha di kampungnya. Kebanyakan hanya memikirkannya saja, menginginkan sebuah usaha, dan segera menikmati hasilnya nanti jika sudah pulang kampung, namun nyatanya dunia usaha ini kan gak semudah itu, kita harus banyak berkorban untuk mewujudkannya. Saya pikir saat kalian di perantauan, kalian tidak terlalu bermasalah dengan modal, karena saya pikir jika kalian bisa sedikit menyisikan uang gaji, kalian akan memiliki modal yang cukup untuk membuka sebuah usaha, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kalian benar-benar berniat memiliki usaha? Apakah kalian sudah bosan diluar sana? Apakah kalian ingin hidup damai di kampung sendiri? Tanyakanlah pada diri kalian masing-masing.
Saya memiliki teman yang menurut saya bisa sukses, beranjak dari seorang perantauan dan kini setelah pulang kampung dia memiliki usaha yang maju. Dia mempercayakan uangnya kepada ayahnya sendiri, mengirimkan uangnya dan meminta untuk membangun usaha di kampung, sedikit demi sedikit dan dengan kesungguhan sang ayah ditambah kucuran dana yang terus di kirimkan, kini mereka memiliki kehidupan yang lebih baik, rumah yang bagus, kendaraan, bisa membeli tanah, dan tentu saja usaha yang terus berkembang. Mereka tidak mendapatkannya dalam sekejap, karena mereka mau berusaha dan menunggu saatnya panen, mereka tahu sebuah usaha tidak langsung memperoleh hasil namun mereka sadar itu adalah sebuah aset yang berharga.
0 komentar:
Post a Comment