Di suatu sore yang cerah HP berdering, oh ternyata teman-teman ngajakin nongkrong. Segera mandi, berpakaian gaul, nyalain motor, minta uang saku sama ibu buat nongkrong, dan cuzzz meluncur menuju tempat yang sudah ditentukan sama temen-temen.
Sesampainya di tempat nongkrong, ngerumpi sambil ketawa bangga, selfie bareng temen-temen gaulnya, tanpa memperdulikan orang lain yang melihat. Merasa bangga dan merasa menjadi anak gaul yang memiliki kehidupan layaknya seorang artis.
Lalu tiba-tiba lewat di depannya seorang bapak tua berkulit hitam terbakar sinar matahari, sedang menggendong keranjang sambil mencari sampah di tempat sampah, dan jegerrr seperti ada suara petir yang mengagetkan ternyata itu bapaknya yang sedang mencari rejeki dengan mengais sampah untuk dipilah dan dijual kembali (pemulung). Pasang muka datar, sok gak kenal sama bapaknya dan terus ngerumpi sama temen-temen gaulnya, hingga tiba-tiba sang bapak berucap "nak jangan main terus, bantu ibu di rumah gih", jegerrrrr! petir ke 2 menyambar lagi dan tepat mengenai jantungnya hingga tak bisa bergerak, pandangan teman-teman gaulnya tertuju ke muka sang bapak dan kemudian berbelok ke muka sang anak gaul yang sedang sekarat karena kata-kata sang bapak tadi, ah gak usah diterusin kayak sinetron aja heee....
Kalian pikir ini hanya ada di sinetron aja yah? Aslinya banyak banget kejadian anak gak tau diri seperti ini loh, dengan cerita yang berbeda namun masih memiliki benang merah yang sama persis, lalu apa yang kalian pikirkan jika sekarang kalian adalah anak muda? Pasti kalian akan menghakimi anak tersebut, padahal kalian dan termasuk saya sendiri, terkadang mencontoh anak itu tanpa kita sadari ,mungkin gak separah anak tersebut si.
Terkadang kita lupa betapa susahnya orang tua mencari rejeki untuk menghidupi kita anak-anaknya, mereka banting tulang mencari uang dan kita sebagai anak terkadang tak menganggap perjuangan orang tua kita sama sekali. Bukannya membantu meringankan pekerjaan orang tua, malah menambah beban pikiran mereka dengan permintaan yang sulit dipenuhi, baru masuk SMP sudah minta motor baru, uang jajan ditambah, baru masuk SMA minta mobil, kuliah nyari yang di luar kota biar gaya. Kalaupun bapak orang yang kaya, tentu saja kita tidak berhak menggunakan kekayaan orang tua dengan seenaknya, berfoya-foya sementara kita tak ikut memperjuangkan uang tersebut.
Hay semua anak yang membaca coretan ini, kehidupan jaman sekarang sudah sangat membahayakan, sebagai anak muda bukannya berkarya dan memulai usaha, namun masih gemar menghamburkan harta orang tua, hati-hatilah jangan meniri perilaku buruk para tetangga yang ada, hiduplah dengan kasih sayang keluarga, kita sudah ada di akhir jaman, kita harus memiliki pedoman dalam kehidupan di dunia ini.
0 komentar:
Post a Comment