Pernah gak kalian berurusan sama pemborong? Entah itu pemborong jalan, pemborong bangunan, pemborong dekorasi, pemborong cat rumah, dan lain sebagainya. Nah jika kalian perhatikan lebih lanjut, ada momen saat negosiasi harga yang terkadang tidak kalian cermati di dalam berurusan dengan para pemborong.
Misalnya saja ketika pemborong meminta harga proyek sekitar 10 juta dan kalian ngotot meminta pengurangan harga di kisaran 8 jutaan, biasanya si pemborong tetap mengiyakan saja kan? Nah ternyata ada rahasianya loh negosiasi yang seakan sangat mudah itu.
Saya tak sengaja mendapat informasi dari salah satu pemborong dekorasi rumah yang menceritakan rahasia negosiasi harga para pemborong (mungkin tidak semua).
Jadi ketika ada tawaran proyek, si pemborong ini pasti dengan semaksimal mungkin akan mendapatkannya meski harga yang ditawarkan jauh dari harga awal seperti gambaran yang saya berikan di atas tadi.
Namun namanya bisnis bukan untuk merugi, bukan? Nah ternyata pemborong ini sudah mulai hitung-hitungan sejak negosiasi loh. Secara diam-diam mereka sudah mulai memikirkan perhitungan harga dengan keuntungan yang akan didapatkan, jika masih ada sisa keuntungan pasti mereka ambil, kecuali harga yang diminta tidak wajar karena terlalu murah.
Di sisi lain dari masalah negosiasi yang mudah itu, para pemborong ini tinggal mengutak-atik pengeluaran yang disesuaikan dengan harga yang deal tadi. Misalnya saja di awal tawaran 10 juta itu, sang pemborong akan memberikan pekerjaan yang maksimal dengan bahan baku yang berkualitas, namun jika deal-nya hanya 8juta maka dia akan mengurangi kualitas pekerjaannya tanpa sepengetahuan klien.
Teman saya bercerita tentang pengalamannya dulu, ketika mendapat proyek dengan omset di kisaran 5 juta namun setelah negosiasi hanya deal 4 juta saja, teman saya tetap saja dapat untung besar dengan mengganti beberapa produk yang digunakan dengan harga yang lebih murah dan pekerjaan yang dilakukan juga terbilang asal-asalan saja.
Bagi pemborong, hasil bukanlah segalanya meski hasil pekerjaan mereka akan menjadi gambaran kepuasan pelanggan. Di sisi lain, mereka punya taktik untuk tetap mendapat untung besar meski pelanggan menawar harga dengan nominal yang jika dilihat dengan kasat mata akan membuat mereka kurang dalam mendapat untung.
So, jika kalian negosiasi dengan pebisnis dan dia terlalu menurut dengan harga yang anda tawar, ada baiknya anda hati-hati karena bukan tak mungkin kualitas pekerjaan mereka yang akan diturunkan tanpa anda ketahui.
0 komentar:
Post a Comment