3 Tingkatan Pasrah Manusia Terhadap Rejeki

Berawal dari khobah sholat Jum'at kemarin, saya jadi teringat dengan isi khotbah yang sangat dalam dan menginspirasi saya untuk menuliskan artikel tentang pasrah yang mungkin akan berguna bagi kita semua. Pasrah adalah sikap berserah diri kepada Allah atas segala ketetapan-Nya, namun ternyata ada 3 tingkat kepasrahan yang seharusnya kita pahami sebagai manusia di usia paling produktif.

  1. Pasrah sepasrah-pasrahnya kepada Allah SWT. Ini adalah sikap pasrah bagi bayi yang ada di dalam kandungan, dan orang yang sudah tidak bisa bergerak entah karena penyakit semisal stroke atau orang yang sekarat. Pasrah di tingkat ini adalah pasrah tanpa daya dan upaya sama sekali, hanya dalam hati saja bisa berharap dan memohon kepada Allah SWT. Namun di tingkat ini rejeki akan datang tanpa usaha sama sekali, misalnya saja bayi yang ada di dalam kandungan ketika merasa lapar, dia tidak memanggil ibunya meminta makan namun sudah disediakan langsung melalui saluran tali pusar yang mengirimkan makanan yang dibutuhkan (gak tau deh bukan orang kesehatan).
  2. Pasrah dengan sedikit usaha. Ini adalah sikap pasrah bayi yang baru bisa menangis dan ngambek serta orang sekarat yang masih bisa bicara atau bergerak, mereka masih memiliki daya dan upaya untuk mendapatkan keinginannya. Misalkan saja seorang bayi akan menangis ketika lapar, dia melakukan upaya agar ibunya memberikan makan, dan dia akan diam ketika sudah puas dengan keinginannya tersebut.
  3. Pasrah yang dinamakan Tawakal. Ini adalah kita, iya kita yang sedang dalam usia produktif yang masih bisa bicara, berjalan, berfikir, dan melakukan hal yang berguna untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dalam tahap ini, orang akan bekerja dan berusaha untuk mendapatkan uang, dan setelah melakukannya mereka akan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Dari ketiga sikap pasrah yang ada, kita seharusnya mengambil sikap Tawakal yang memang diajarkan kepada kita, berdo'a-berusaha-berserah diri. Ketiga hal itu sudah menjadi satu paket, dan kita seharusnya menjalankan sikap itu, bukannya menjadi bayi dalam kandungan yang hanya pasrah dan berfikir (kalau rejeki ya datang sendiri, kalau bukan rejeki ya biarin aja), atau kita berfikir seperti bayi yang hanya bisa menangis dan hanya berdo'a saja tanpa bergerak.


Sikap tawakal adalah sikap seorang yang sukses, mau berdo'a mau berusaha dan masalah hasil baru deh serahkan kepada Allah SWT, artinya ada upaya keras untuk mendapatkan keinginan kita dan Allah SWT yang akan memberikannya setelah kita berusaha dan berdo'a.

Wirausahakan Updated at: 7:57 PM

0 komentar:

Post a Comment