Saya punya tetangga yang menurut saya memiliki kepribadian dan perilaku yang sangat-sangat unik, dia adalah salah satu idola saya, sumber inspirasi untuk saya pribadi. Orangnya sangat sederhana, kalau tidak kenal pasti banyak yang mengira bahwa dia adalah orang desa yang miskin, tapi kalau sudah kenal yang ada malah menundukkan kepala karena minder.
Namanya Bapak Ahmad, kerjaannya kalau pagi jalan kaki tanpa alas kaki, membawa peralatan bertani, memakai celana pendek di bawah lutut dan kaos yang sangat lusuh karena bekas lumpur dan keringat. Kalau berjalan selalu menunduk, namun jika berpapasan sama orang lain entah orang tua atau anak kecil pasti dia menyapanya terlebih dahulu. Orang ini sangat pendiam, bicara seperlunya saja dan jarang bergaul dengan tetangga, namun aktif dalam setiap acara di desanya.
Seperti yang sudah saya bilang tadi, pak Ahmad adalah seorang petani yang sederhana, dia menggarap sawah dan ladanganya sendiri, mulai dari mencangkul, menanam, dan menjaga tanaman di sawah dan ladanganya itu dikerjakan sendiri, paling kalau mau panen saja dia meminta bantuan kepada para buruh tani yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Istrinya adalah ibu rumah tangga yang di rumahnya memiliki usaha warung kelontong, usaha yang tidak terlalu besar karena sepertinya tidak terlalu diurus olehnya, namun terus berjalan selama bertahun-tahun, yah gak turun dan gak naik juga usahanya itu, datar.
Namun dibalik kesederhanaannya itu, pak Ahmad memiliki kekayaan yang cukup banyak, rumahnya bagus, gede dan mewah, dia juga sebenarnya punya kendaraan namun malah gak mau memakainya, dia lebih suka jalan kaki, motornya dipercayakan kepada anaknya, mobilnya juga dipakai anaknya. Tanahnya banyak dan luas, hmmm juragan tanah ini orang, kalau panen bisa dapat padi satu mobil pick-up penuh, belum kalau lagi musim cengkeh. Di rumahnya ada kolam yang isinya ikan air tawar, suatu ketika saya pernah mendengar saat dia menjual beberapa ekor gurami-nya saja, dia sudah mendapatkan uang hingga 8 juta, padahal itu kolam asli lebar banget, kalau gak salah ukuran 5x10m, terus ikannya banyak dan tumbuh subur.
Beberapa waktu yang lalu, pak Ahmad dan istrinya sudah berangkat haji, yah untuk tetangganya yang sudah tahu keadaannya memang tak kaget, tapi ada sebagian orang yang kaget juga, karena mengira pak Ahmad itu orang miskin gara-gara kerjaannya yang jadi petani, malu gak tuh orang hahahaa.
Satu lagi yang membuat saya salut, ketika haji lain sudah mulai enak hidupnya tinggal santai di rumah memakai pakaian bagus dan sorban untuk membedakan statusnya yang sudah haji, pak Ahmad justru tak berubah sama sekali, kerjaannya tetap ke sawah dan kebun memakai pakaian yang kucel, intinya yang penting menutup aurat saja. Dan sikapnya tidak berubah, dia orang yang gak gila hormat, dia merasa asik aja sama orang lain dan tidak membedakan bahwa dia adalah haji, dan ingin dihormati.
Asli nih orang benar-benar menginspirasi saya banget, saya jadi ikut gayanya ini orang walau gak mungkin bisa menyainginya, saya suka pakai pakaian jelek dan murahan, bahkan terkadang saya memilih kehidupan yang sederhana saja. Untuk pak Haji Ahmad, hmmmm do'akan saya menyusul bapak jadi haji dan sukses, dan tentunya jadi sederhana seperti bapak....
0 komentar:
Post a Comment