Saya mempunyai mimpi ketika saya menjadi salah satu di kerajaan yang besar ini, saya memiliki wewenang untuk memutuskan apa saja di negri yang bijak ini, saya mampu mengatur apa saja di negri yang tertib ini. Saat itu saya ingin mewujudkan mimpi gila saya untuk kerajaan ini, apa saja mimpi itu?
Saya akan memotong gaji dan tunjangan para prajurit, mentri, penasehat, dewan, dan semua yang berurusan dengan kerajaan, saya tidak akan memperdulikan jika mereka melakukan aksi mogok atau demo meminta kenaikan gaji, saya akan memberikan mereka sebuah rumah dan tempat bekerja yang terbuat dari kayu dan tabag, mereka akan ditempatkan di sudut kota atau mungkin di pedesaan, jam kerja mereka akan saya tambah dan tentu saja pekerjaan mereka akan saya tambah juga agar mereka para prajurit saya merasakan lelah dan tidak mendapatkan gaji yang sesuai.
Saya akan memaksa mereka untuk memajukan kerajaan ini dengan upah yang kecil, saya ingin mereka benar-benar mencintai kerajaan ini tanpa memikirkan gaji yang semakin kecil, andaikata kerajaan belum maju maka mereka harus mau makan 2x dalam satu hari, bahkan jika memungkinkan mereka akan saya sarankan untuk berpuasa guna mengirit ketersediaan bahan pangan. Saya ingin memberikan sebuah nasib yang timpang, dimana rakyat yang menganggur akan digaji besar, para anak-anak yang sedang menempuh pendidikan akan saya berikan modal untuk memulai usaha, dan para lulusan pendidikan yang pandai tidak saya sediakan lapangan pekerjaan. Untuk para rakyat yang ingin bekerja di kerajaan, akan saya sediakan para penerima prajurit yang siap menerima suap ketika mereka mendaftar, saya akan berikan mereka gaji yang besar agar mau menyuap para pendaftar kerja. Ketika mereka mau disuap maka saya akan sangat senang menerima para prajurit yang bekerja dengan keras dan gajinya yang kecil, serat kehidupan yang buruk.
Tidak akan ada lagi penyuapan, tidak akan ada lagi korupsi, tidak akan ada lagi kesewenang-wenangan dari para prajurit kerajaan karena mereka yang tetap bekerja sudah saya biasakan untuk hidup susah, sudah saya biasakan untuk bekerja dengan ikhlas demi kerajaan, sudah saya biasakan untuk mereka agar mereka tidak ingin menjadi seorang yang sombong dengan jabatannya, yah mereka adalah para prajurit yang setia dengan kerajaannya, mereka benar-benar bekerja untuk kerajaan dan rakyatnya, mereka hanya senang ketika melihat rakyat hidup dengan sejahtera dan kaya raya, mereka mungkin hanya beberapa namun saya yakin kerajaan ini akan maju dengan begitu.
Yah semua ini hanya mimpi yang mungkin takkan pernah terwujud, namun ini saya tuliskan karena saya sangat-sangat kecewa dengan prajurit di kerajaan ini, mereka sejak awal masuk mendaftar menjadi prajurit hanya tergoda dengan gaji dan tunjangan tinggi, pangkat yang bisa dipamerkan, dan kebanggaan kosong tanpa kerja yang pasti, mereka masuk dengan menyogok para penerima, menyalahkan birokrasi yang menyulitkan sementara mereka berkeinginan untuk menjadi bagian dari birokrasi itu. Mereka yang sudah diterima menjadi prajurit akan malas bekerja, mereka memiliki perut buncit, mereka lebih senang pergi ke tempat karaoke, mereka masuk pagi-absen-pergi-masuk absen lagi-pulang, lalu dimana mereka saat kewajiban mereka harusnya dilakukan, sebagian yang senang di tempat kerjanya hanya duduk manis di depan layar, melihat timeline, update status, upload foto, main game, dan lain sebagainya. Para tetangga menghormati mereka dan tentu mereka ingin dihormati karena mereka memiliki pangkat, lalu dimana keberadaan orang pandai? Akankah ada kemajuan untuk kerajaan ini? Sedikit masalah datang mereka langsung ribut, terkadang mereka sudah tidak punya malu, ada tahanan yang bisa nonton pertandingan tenis dan makan di restoran, apa mereka kebal hukum? Rakyat semakin pintar menghakimi para penguasa, sedang penguasa semakin diam karena mereka sudah senang dengan keadaannya.
Untung saja itu hanya kerajaan khayalan saya, bukan di Indonesia tercinta ini....
0 komentar:
Post a Comment