Siapa bilang usaha membutuhkan modal yang besar, saya sudah menjelaskan berkali-kali dalam blog ini, usaha membutuhkan modal, dan modal terbesar adalah diri kita sendiri. Jika modal yang anda maksud adalah uang, maka mau ada 10 juta, 100 juta, bahkan 1 milyar pun, tidak akan membuat anda siap membuka usaha jika diri anda sendiri belum siap membuka sebuah usaha baru.
Suatu ketika teman saya sedang kesusahan dalam hal ekonomi, dia adalah seorang anak muda yang cekatan dan rajin. Kalau tidak salah saat itu adalah tanggal 31 Desember, jadi menjelang moment tahun baru yang kita tahu sendiri akan ramai dengan para warga yang menantikan malam pergantian tahun. Nah, teman saya yang memiliki sebuah ide usaha saat itu, spontan saja dia bergerak tanpa banyak pikir panjang. Dia datang ke warung di samping rumahnya, dia ingin membawa barang dagangan di warung tersebut untuk dijajakan di alun-alun di kotanya. Dagangan utama yang dipilihnya adalah es teh dan kopi hangat, bermodalkan barang dagangan yang dibawa terlebih dahulu (sistem bayar belakangan), 2 buah termos, beberapa gelas plastik, dan wadah es teh, dia berangkat ke alun-alun untuk mengais rejeki di malam pergantian tahun. Kalau tidak salah, dia mulai jualan mulai pukul 18.00 hingga pukul 00.30, dan pulang membawa keuntungan hampir Rp 200.000, 00 bersih (sudah dikurangi biaya ini itu). Modal teman saya adalah nekad, kepercayaan dari pemilik warung, dan mau berusaha dan berdo'a, dan ternyata rejeki bisa didapat dengan mudahnya malam itu, dimana hampir semua orang membelanjakan uangnya, teman saya mendapatkan uang, itu adalah dunia bisnis yang sebenarnya.
Sebuah kenekadan usaha karena keadaan yang dilakukan, dan hasilnya lumayan untuk menambal keadaan ekonomi yang sedang terpuruk. Sebenarnya banyak sekali peluang usaha yang ada di sekitar kita, namun karena faktor belum diberikan jalan oleh Allah Swt, malu, gengsi, takut, ragu, dan lain sebagainya, maka sepertinya tertutup semua peluang usaha yang ada. Kemana kepandaian kita sebagai manusia? Masih saja ada orang yang bingung mencari peluang usaha yang tepat untuknya, mereka terlalu memikirkan usaha apa yang sesuai tanpa pernah mencobanya sama sekali, yang ada hanya teori dan tidak pernah melakukan prakteknya secara langsung.
0 komentar:
Post a Comment