Terkadang Kita Hanya Perantara


Dalam hidup ini, pernahkah anda merasakan kejadian yang membuat anda berfikir? Misalnya saja, hari ini saya mendapatkan transferan uang sebesar Rp 500.000, 00 dan saya tidak mendapatkan sepeserpun uang dari kiriman tersebut, atau pernah juga saya menjual sebuah produk di sebelah masjid dengan sistem COD (cash of delivery) dan entah kenapa saat ikut sholat di masjid tersebut, saya sangat bersemangat untuk memasukkan semua keuntungan ke dalam kotak amal, atau mungkin saat saya sedang berjualan dan pada hari itu saya juga ditipu orang sebesar keuntungan dari penjualan saya. Mungkin anda-anda semua juga pernah mengalaminya tapi dengan kejadian yang berbeda.

Kejadian seperti ini, bisa kita hadapi dengan bangga ataupun kecewa. Kita akan merasa bangga ketika kita hanya menjadi perantara dan kita benar-benar ikhlas karena kita sadar hasil dari usaha bukan selalu tentang uang dan barang, ada banyak hal sepele yang membuat kita merasa sukses dan bahagia. Kita juga akan merasa kecewa ketika saat menjadi perantara dan ternyata kita terpaksa, mungkin dengan penipuan dan kejahata lain, atau mungkin cara lain yang anda lebih tahu sendiri. Dua pilihan itu adalah pilihan anda saat menjadi perantara, mungkin kita semua adalah seorang perantara, akan tetapi terkadang karena tidak terjadi secara langsung, kita tidak menyadarinya.

Seorang perantara hanya bekerja bakti tanpa memperdulikan upah dari jeri payahnya, terkadang bagi mereka yang beriman, menjadi perantara adalah sesuatu yang sangat penting, mereka ingin terlibat dalam sebuah siklus yang diatur oleh Allah, mereka ingin aktif sebagai orang yang penting dalam arti sesungguhnya, akan tetapi mereka-mereka hanya sebagian kecil saja.

Mungkin saya salah, tapi saya menyarankan ketika anda ingin beranjak dalam usaha anda, maka anda harus membantu orang lain, anda harus menjadi seorang perantara dalam dunia usaha bagi orang lain yang membutukan, maka Allah akan membantu anda dalam menghadapi tantangan usaha.


Wirausahakan Updated at: 7:38 AM

0 komentar:

Post a Comment