Terbebani Ijazah Tinggi






Siapa bilang ijazah tinggi adalah sebuah kunci sukses dalam hidup ini? Ijazah tinggi bagi saya dan orang-orang yang masih berjuang terkadang adalah sebuah beban yang harus dibuktikan dengan hasil yang besar juga. Memang untuk mereka yang sudah menemukan jalannya memang akan terasa nyaman dengan ijazahnya tersebut, akan tetapi bagi yang belum bisa menggunakannya, rasanya seakan lebih baik tidak memilikinya agar tidak terus terbebani.

Setelah bertahun-tahun berjuang di bangku pendidikan dan menghadapi segala macam kesulitan dengan tujuan lulus, ternyata itu hanyalah sebuah awal perjuangan nyata yang terkadang tidak disadari saat sedang menempuh pendidikan. Selepas lulus tugas utama para pendatang ini adalah mencari pekerjaan dan berwirausaha, akan tetapi kita sendiri tahu kenyataannya sekarang, mencari pekerjaan sangatlah sulit, kalaupun ada biasanya harus memiliki orang dalam agar jalan buat masuk bisa dilancarkan, lalu bagaimana nasib yang tidak memiliki orang dalam? Ini kenyataan, dan hampir semua orang juga tahu akan tetapi entah kenapa seperti tidak ada perubahan sama sekali untuk kebaikan bersama. Jika sudah berbulan-bulan lulus dan tetap masih belum mendapatkan pekerjaan juga, maka saatnya cibiran dan hinaan datang, kata-kata kok belum kerja juga? sarjana kok nganggur? belum lulus juga y? adalah kata-kata yang sebenarnya sangat menyakiti hati para sarjana muda ketika mendenngarnya, bagi yang bekerjapun terkadang masih harus mendengar kata-kata cibiran seperti kuliah tahunan kok cuma kerja beginian? sarjana kok gak punya duit? kok gak sukses-sukses?. Saat-saat seperti itulah yang terkadang membuat kita ingin menyembunyikan ijazah dan status pendidikan kita, kita ingin hidup tenang tentunya.

Bagi mereka yang memilih jalan berwirausaha memang hebat, apalagi jika usaha yang dijalankan lancar dan cepat sukses, maka orang akan berkata manis dan menganggap perjuangan dalam dunia pendidikan tidak sia-sia, nyatanya dalam dunia usaha tidak seperti dalam cerita, jalannya panjang dan menanjak. Untuk bisa bertahan saja terkadang sulit, apalagi berharap untuk segera sukses. Saya mengalaminya sendiri, saat berjualan di pinggir jalan dan dihina orang, dihina tetangga, dan masih banyak lagi, apa kata mereka? buat apa kuliah kalo cuma jadi PKL, buat apa ijazah tinggi kalo kerjanya dagang, sarjana kok kerja di pinggir jalan. Entah harus sabar yang seperti apa lagi untuk tersenyum menghadapi mereka.

Semoga dengan tulisan ini, ada segelintir orang yang pernah atau sering mengatakan hal menyakitkan tersebut kepada para sarjana muda akan terbuka hatinya, kami juga ingin sukses, kami juga ingin tenang tanpa terlalu dibebani dengan ijazah dan status pendidikan kami. Jika ada sarjana yang sombong karena status mereka, maafkanlah mereka, mungkin mereka bego.

Wirausahakan Updated at: 10:13 PM

2 komentar:

  1. Assalamualaikum mas, sharing dong pengalaman usahanya hingga bisa mencapai kesuksesan.
    Saya juga sedang dalam rencana buka usaha di bidang fashion, masih ngumpulin modal nya nih. mau langsung buka toko. sekarang saya masih kerja di perusahaan logistik, dan ya kerja jadi karyawan banyak makan atinya makanya mau buka usaha he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikum salam mba,
      untuk pengalaman sukses sepertinya bisa dilihat dari kisah-kisah manis lainnya dari para pengusaha yang sudah ternama, saya hanya seorang pengusaha muda yang masih sangat newbie mba, saya menuliskan sedikit demi sedikit kisah usaha saya dari mulai 0 (bisa dibaca yang kisah usaha modal 2 juta) dan sampai saat ini saya masih terus berjuang, jadi kalau sharing pengalaman sukses, yah saat ini saya sukses meninggalkan ijazah saya dan menjadi seorang wirausahawan yang tidak terbebani dengan ijazah.
      sukses bagi orang memiliki definisi berbeda hehee, bagi saya sukses buken selalu tentang uang dan hasil nyata dari perjuangan

      makasih mba udah mampir :)

      Delete