Belum lama ini saya melihat sebuah berita yang menyatakan bahwa pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan dan Menteri Pertahanan mau menawarkan kerupuk asli Indonesia untuk biaya pembelian 11 buah pesawat Sukhoi Su-35. Entah benar atau tidaknya tentu saja itu adalah berita yang cukup menggelitik karena harga pesawat yang selangit dengan pembuatan yang rumit kok mau ditukar dengan kerupuk.
Indonesia memang langganan membeli pesawat Sukhoi dari Rusia sebagai bentuk perlengkapan militer negara, harganya memang lumayan mahal namun sesuai dengan kualitas pesawat tempur yang super canggih ini.
Nah dikutip dari detik.com, akhirnya pemerintah melalui Menhan dan Mendag melakukan suatu negoisasi dengan pihak Rusia. Mereka membeli pesawat Sukhoi ini dengan pembayaran berupa barter barang hasil perkebunan dari Indonesia.
Komoditas perkebunan beserta yang ditawarkan yakni karet, minyak sawit atau CPO, mesin, kopi, kakao, tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furniture, kopra, plastik, resin, kertas, rempah-rempah, produk industri pertahanan, dan produk lainnya.
Dengan barter ini tentu saja cukup menguntungkan Indonesia dimana kita bisa mendapatkan pesawat canggih yang ditukar dengan barang dari perkebunan. Memang Indonesia adalah negeri yang sangat subur dan menghasilkan banyak komoditi perkebunan, sedangkan di Rusia yang sering diselimuti salju memang susah untuk perkebunan.
Kerjasama Indonesia dan Rusia memang sudah terjalin lama, beberapa perlengkapan tempur militer di Indonesia berasal dari Rusia. Kerjasama perdagangan antara dua negara ini juga cukup menguntungkan Indonesia.
Pemerintah hebat bukan? Pesawat canggih dibarter dengan hasil bumi :D
0 komentar:
Post a Comment