Ingatlah! Mencari Uang Tidak Harus Senista Itu

Berangkat dagang sebelum waktu subuh, berangkat pagi-pagi sekali dengan memegang teguh pepatah "jangan kesiangan, nanti rejekinya dipatok ayam". Bahkan lupa untuk sholat subuh, atau mungkin tidak peduli sama sekali dengan ibadah, yang penting dapat rejeki melimpah dan bisa bayar upah.


Dagang sikut-sikutan, hancurin lapak saingan dengan cara yang negatif. Mulai dari menjelek-jelekkan dagangan saingan, menyebarkan fitnah busuk, memonopoli pasar, dan menghancurkan bisnis orang lain hanya untuk bisa mendapatkan keuntungan berlimpah. Sibuk membicarakan kejelekan orang lain, bahkan sampai lupa mengurusi boroknya sendiri, hal ini adalah sesuatu yang lumrah dan banyak ditemui.

Ada pelanggan rewel, paksa beli dengan ancaman yang menakutkan, naikkan harga seenaknya sendiri karena ada kesempatan. Keuntungan adalah segalanya, dan pelanggan adalah mesin atm berjalan yang wajib diperas isinya, berikan sedikit kata-kata magic agar mereka merasa bersalah dan terpaksa membeli produk dagangan.
  • Cerita teman : saat jualan keliling, ada pelanggan mau lihat barang yang dibawa. Setelah lama melihat-lihat ternyata tidak jadi beli, kemudian penjual marah-marah dan memaki-maki calon pelanggan sampai nangis, akhirnya barang dibeli dengan terpaksa.
Istirahat bukan untuk ibadah, rehat dagang hanya untuk makan, tidur, meluruskan tulang-tulang yang lelah dan menghitung keuntungan. Adzan dianggap sebagai alarm untuk istirahat, fungsinya sudah berubah bukan lagi panggilan waktu sholat.
Kalau sampai sore belum ada dagangan yang laku, otak berfikir keras mencari strategi licik untuk bisa menghasilkan uang dengan cepat dan mudah, salah satunya adalah dengan menipu pelanggan yang masih polos dan lugu.
  • Cerita teman : sore hari dagangan belum laku, pura-pura silaturahmi dan akhirnya mencuri, alhasil harus masuk bui hanya karena uang yang tak jadi masuk ke dalam dompet sama sekali, siapa yang konyol dan rugi?!
Kala malam hari menghitung keuntungan dagang, semua keuntungan diapakai untuk kebutuhan sehari-hari dan tak ingat dengan tabungan apalagi hutang yang wajib dibayar. Boro-boro mau sodakoh, tetangga ada yang kekurangan saja malah menutup mata dan telinga.
Apakah hal seburuk itu yang kita harapkan? Tentu tidak, bukan?! Apa tujuan kita terjun dalam dunia usaha? Ingat kembali masa-masa awal kita memulai usaha :
  1. Bisa ibadah dengan mudah tanpa ada waktu kerja yang memaksa dan aturan yang menyudutkan waktu.
  2. Bisa berbagi dengan sesama baik dengan hasil keuntungan maupun lapangan pekerjaan
  3. Bisa mendapatkan banyak rekan bisnis, menjalin silaturahmi dengan sesama, mendapatka banyak pelajaran berharga.
  4. Mengimplementasikan apa yang Rasulullah SAW lakukan, beliau berdagang dan berjihad atas nama Allah SWT.
  5. Memajukan negara, karena dari sebagian banyak negara maju, di dalamnya banyak pengusaha sukses yang mampu memberikan keuntungan untuk negara.
  6. Menggunakan aset dari Tuhan yang kita miliki dengan usaha, yang pintar menggambar bisa bisnis sablon, yang pandai bicara bisa jadi trainer, yang kuat fisiknya bisa buka bisnis olahraga, yang pandai matematika bisa dagang, dan lain sebagainya.
Artikel ini adalah sebuah peringatan yang saya tulis untuk diri saya pribadi, kalau anda merasa bahwa artikel ini bermanfaat, silakan laksanakan apa yang sekiranya bermanfaat untuk anda. Mari sama-sama kita berusaha dengan baik di dunia ini, apa yang lebih indah dari sukses dunia dan akhirat?!

Wirausahakan Updated at: 8:58 PM

0 komentar:

Post a Comment