Kita semua tahu siapa itu pedagang, orang yang menjual barang atau jasa dengan mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga belinya. Dan tahukah apa harga diri seorang pedagang? Harga dirinya adalah ketika dia bisa menjual dengan usahanya, otaknya, kerja kerasnya. Dan jangan sekali-kali membeli barang dari seorang penjual dengan maksud untuk memberi seakan dia pengemis, karena itu bukannya membuat senang tapi yang ada malah akan menyakiti hatinya, para pedagang punya harga diri!
Suatu ketika di depan rumah saya kedatangan seorang pedagang mi ayam keliling, dia biasa nongkrong di depan rumah saya untuk menjajakan dagangannya. Sang pedagang mulai menawarkand dagangannya dan membunyikan mangkuknya (khas banget penjual mi ayam), dan mulailah berdatangan beberapa pelanggan yang membeli mi ayamnya. Hingga datang satu orang preman kampung (an) yang sekedar ingin bercanda namun berlebihan,
Preman : masih banyak jualan loe?
Pedagang mi ayam : masih mas, mau dibikinin apa?
Preman : ah aku sebenarnya gak lapar, tapi kasihan sama loe, dagangan masih banyak gitu gak abis-abis, ya udah aku bikinin satu yah.
Pedagang : Kalau kasihan aja sih gak usah lah mas, aku masih bisa usahain buat jual kok.
Preman : ah belagu loe, lagi sepi kan loe? Udah bikinin ntar aku bayar tambahin lah, kasian amat muka loe
Pedagang : Mas maaf yah, saya di sini mau niat jualan, saya bukan pengemis yang minta uang sama mas, mau jualan sepi kek mau rame kek itu rejeki saya dan bukan urusan mas, kalau mau kasihan mah sana sama pengemis aja, saya bukan pengemis mas.
Preman : (marah tapi malu, akhirnya pergi dan gak jadi beli).
Yah memang kalau dagangan lagi sepi, rasanya kecewa banget, ada aja halangannya gitu. Tapi saya salut sama penjual mi ayam ini, dia berani jawab dengan tegasnya, dan membuat preman yang sok itu malu dan pergi.
Di jaman sekarang yang sudah maju ini, sering saya menemui sebuah status entah itu di FB atau sosmed lainnya, kebanyakan memajang foto seorang yang tua atau anak kecil dengan muka memelas, lalu ada keterangannya yang mengajak kita untuk membeli dagangannya karena faktor kasihan. Hellooooo, mereka lagi dagang bukan lagi ngemis, kalau emang mau bantu promosi, pakailah cara yang lebih sopan dan menghargai perjuangannya itu.
Asli saya marah betul kalau lihat postingan seperti itu, kesannya para pedagang itu seperti pengemis yang sedang mengemis dan mengiba agar barang dagangannya dibeli. Coba deh kalian ada di posisi mereka, lalu akhirnya tahu postingan itu yang mengatakan bahwa hidup anda susah, anda jualan kurang laku, dan dibantuin promosi yang isinya kasihan, bagaimana perasaan kalian? Apalagi kalau ada yang bilang "eh ini yang jualan itu yah, yang kemarin masuk media, katanya hidupnya susah yah, sini aku beli deh, sebenarnya gak butuh sih tapi aku kasihan aja", bagaimana perasaan kalian coba?!
Kalau memang mau membantu promosi sih gak usah lebay juga, bisa juga lah pasang kata-kata yang sedikit sopan dan gak usah membawa kesedihan mereka buat dijadikan alasannya. Kalau emang kasihan, beli aja tapi jangan dengan niat kasihan, kan banyak tuh alesan buat beli, entah walau emang gak butuh tapi buat koleksi atau apa aja, yang penting jangan hancurkan harga diri pedagang!
0 komentar:
Post a Comment