Kisah Seorang Murid yang Sangat Yakin dengan Gurunya

Malam itu terasa dingin, angin yang berhembus cukup membuat saya menggigil, rasanya ngantuk dan lapar, namun saat itu tidak ada makanan. Saya duduk di sebelah kakek tua yang terlihat biasa saja dengan keadaan malam itu. Dia melihat saya dan seakan tahu apa yang sedang saya rasakan, namun beliau tidak bisa berbuat banyak saat itu, dan beliau hanya menceritakan saya sebuah kisah yang saya sendiri tak tahu tentang kebenarannya, namun mendengar cerita itu saja, saya sudah mendapatkan maksudnya. Sambil menatap kosong ke langit beliau segera bercerita.

Suatu ketika di sebuah perkampungan yang sepi ada seorang guru yang memiliki ilmu yang tinggi, di sana dia mengajarkan ilmu kepada para warga sekitar, hampir setiap malam jum'at diadakan prosesi belajar mengajar. Guru tersebut sudah cukup tua, namun ingatannya sangat tajam, beliau mampu mengingat pelajaran yang dia ajarkan secara detail. Warga desa yang sangat haus dengan ilmu selalu mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh guru itu. Nah dari sekian banyaknya murid di sana, ada salah satu pria yang sangat bersemangat menuntut ilmu kepada guru itu, setiap kali gurunya mengajar, dia selalu datang sebelum yang lain, dia selalu fokus saat gurunya memberikan pelajaran, dan dia baru mau pulang ketika gurunya pulang.

Usust punya usut, pria yang paling rajin itu adalah warga desa sebelah yang letaknya cukup jauh dari tempat belajarnya itu. Suatu malam setelah selesai belajar, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, ketika sang guru beranjak dari tempat mengajar, murid yang rajin itu tak segera meninggalkan tempat itu, dan hal itu membuat sang guru heran, lalu beliau bertanya kepada murid itu,

"kamu tidak pulang? bukankah sudah selesai belajarnya, lagian ini juga sudah malam", tanya sang guru.

"bukan begitu guru, rumah saya jauh dari sini, harus melewati sungai tanpa jembatan, dan ketika hujan turun dengan derasnya seperti ini, maka saya tidak bisa menyebrangi sungai itu sama sekali guru.", jawab sang murid.

"owalah kasihan sekali kamu, ya udah ini saya berikan sebuah do'a, kamu baca di pinggir sungai lalu kamu melangkahkan kaki kamu di atas sungai itu, yakinlah maka kamu tak akan tenggelam dan kamu bisa berjalan di atas air", jawab sang guru sambil memberikan sebuah do'a.

"terimakasih guru, saya akan segera mempraktekkannya", semangat sang murid.

Beberapa saat kemudian murid itu segera meninggalkan tempat belajar dan melangkah pulang, dan guru yang sudah kelelahan segera beristirahat di rumahnya. Proses belajar mengajar berikutnya hampir sama dan tak ada hal yang berbeda, sang guru bahkan lupa pernah memberikan do'a kepada muridnya, sehingga dia lupa menanyakan kepada muridnya itu.

Beberapa saat kemduian sang murid menghadap gurunya, dia berkata bahwa sedang membuat acara di rumahnya, dan mengundang gurunya karena dia ingin rumahnya didatangi oleh seorang guru yang sangat diyakininya itu, (untuk orang desa, jika rumahnya didatangi oleh seorang kyai atau guru, itu adalah sesuatu yang sangat menggembirakan, karena mereka percaya bahwa mereka seakan mendapatkan rejeki saat orang pintar itu datang, bukan dukun tapi loh). Saat itu gurunya mengiyakan permintaan muridnya yang paling rajin itu, beberapa saat kemudian mereka segera melangkah ke rumah murid itu, yah melewati hutan dan jaraknya lumayan jauh, hingga sampailah mereka di pinggir sungai. Kemudian sang guru berhenti dan bertanya kepada muridnya itu, menanyakan dimana jembatan, bagaimana caranya menyebrangi sungai yang deras itu. Mendengar gurunya bertanya seperti itu, kemudian sang murid berkata sambil tersenyum, dia berfikir bahwa gurunya sedang bercanda, lalu dia berkata kepada gurunya itu,

"ini guru, do'a yang guru berikan kepada saya dulu, do'a itu yang selalu membantu saya menyebrangi sungai deras ini, saya berjalan di atas air setelah membaca do'a itu guru." jelas sang murid.

"...." sang guru terduduk lemas di pinggir sungai itu, pandangannya kosong dan air matanya menetes, sambil terisak dia memandang kepada muridnya tersebut. Sang murid yang heran kemudian bertanya kepada gurunya, "ada apa guru, kenapa engkau duduk dan menangis, apa guru sakit?"

"..." sang guru terus saja menangis sambil memandangi muridnya itu, lalu dia bangkit dan memeluk muridnya itu, dengan suara serak disertai tangisan yang semakin menjadi, guru itu berkata kepada muridnya,

"do'a yang aku berikan dulu, adalah do'a yang diajarkan oleh guruku, namun belum sekalipun aku mempraktekkannya, aku tak percaya bahwa do'a itu benar-benar berguna untuk berjalan di atas air, aku mengajarkan do'a itu kepadamu, namun aku  belum pernah mencobanya, sedang kau sangat percaya kepadaku dan langsung mempraktekkannya, aku sangat malu kepadamu" kata sang guru.

" saya kira guru sudah lama bisa berjalan di atas air, maka setelah guru memberikan saya do'a itu, saya sangat yakin kepada guru dan dengan do'a dan keyakinan saya, saya berdo'a kepada Allah Swt dan atas izin-Nya saya langsung bisa berjalan di atas air, do'a itu juga segera saya ajarkan kepada anak istri saya" jawab sang murid.

Mendengar jawaban sang murid, guru itu malah tambah menangis, dia malu dan merasa bangga dengan muridnya itu, dia malu karena mengajarkan ilmu yang dia sendiri tidak pernah mencobanya, dan dia bangga karena muridnya sangat percaya kepadanya, dan sejak saat itu malah sang murid yang mengajari gurunya untuk berjalan di atas air.

Sebuah kisah klasik yang saya sendiri tak tahu kebenarannya, namun dari kisah itu, saya mengambil sebuah pelajaran, yah pelajaran tentang sebuah keyakinan. Andaikan saja guru itu adalah seorang pengusaha, muridnya adalah pengusaha muda, dan ilmu berjalannya itu adalah ilmu tentang dunia usaha, maka kini sang murid sudah lebih kaya dan lebih pintar dari gurunya. Jadi apa yang penting dalam hidup ini? Keyakinan! Seberapa yakin anda dengan hidup ini, seberapa yakin anda dengan kemampuan anda sendiri? seberapa yakin anda percaya kepada Allah? Jawabannya ada di dalam diri anda sendiri.

 
sumber gambar : ramalanmimpi.com

Jadilah seorang yang memiliki keyakinan "bodoh" seperti murid tadi, jangan menjadi orang "pintar" seperti sang guru, hiduplah dengan haus ilmu, jalani harimu dengan belajar dan belajar setiap harinya, yakinlah bahwa kita pantas untuk sukses!

Wirausahakan Updated at: 7:40 PM

0 komentar:

Post a Comment