Seorang Miskin Menjadi Kaya Lalu Miskin Lagi



Ternyata kisah hidup yang mengisahkan kehidupan si miskin yang mendadak kaya lalu kembali miskin lagi bukanlah cerita sinetron di TV saja, nyatanya di dekat saya ada, dan tidak hanya satu orang, tetapi ada temannya yang mengalaminya.

Alkisah ada seorang bernama xxx yang mempunyai istri bernama xxx dan memiliki x orang anak, hidup merek si sebenarnya tidak terlalu mengenaskan jika ditinjau dari keadaan tetangganya yang sama-sama hidup berkecukupan, akan tetapi mereka selalu terdengar mengeluhkan keadaan dan menganggap diri mereka sebagai keluarga yang miskin, hampir semua anggota keluarga tersebut adalah seorang ambisius yang arogan, mereka sama-sama memiliki tujuan untuk sukses, dan mereka bekerja keras untuk mencapai tujuannya tersebut.

Selang beberapa tahun saja, usaha dari seluruh keluarga ini maju pesat, mulai dari sang kepala keluarga yang memiliki beberapa sektor usaha, anak pertamanya yang juga mulai sukses sebagai pemborong, anak kedua yang sukses sebagai pengusaha kayu, lalu anak ketiga yang juga seorang pemborong besar. Mungkin hanya tersisa sang istri dan anak bungsunya yang tidak terlalu sukses dalam usahanya, bahkan hampir tidak ikut-ikutan dalam bidang usaha yang digeluti keluarganya tersebut.

Usaha yang semakin maju, membuat aset kekayaan keluarga tersebut semakin bertambah, mereka bisa membeli banyak motor, membeli mobil, truk, bahkan tanah pun mereka beli. Kesuksesan mereka sungguh membuat tetangganya ngiler, akan tetapi karena tenggelam dengan kesuksesan dan sifat arogannya, keluarga itu pun mulai retak, dari perpecahan antar saudara, pepecahan dengan keluarga, bahkan tetangga, mereka mulai semena-mena dengan kata-kata yang sangat menyakiti hati tetangganya jika berucap. Kekayaan mereka sering digunakan untuk berfoya-foya dan membeli barang dengan tujuan memuaskan hoby mereka, ataupun hanya sekedar pamer saja.

Hanya membutuhkan waktu beberapa tahun saja, satu persatu dari mereka jatuh lagi ke bawah, yaitu keadaan miskin yang dahulu mereka alami. Usaha yang dirintis dari dulu dan sukses, mulai hilang, bangkrut, dan meninggalkan hutang yang banyak, barang-barang yang mereka koleksi mulai terjual satu per satu untuk menutup hutang yang belum terlunasi, mulai dari truk, mobil, motor, bahkan tanah pun mereka jual untuk menutup hutang.

Menurut saya, faktor kejatuhan mereka bukan hanya karena sikap yang semena-mena dan agak sedikit sombong, akan tetapi juga karena pengolahan keuangan yang sangat buruk, dengan meminjam modal kepada bank, mereka bisa membangun usaha, akan tetapi hasil yang seharusnya bisa menutup hutang tersebut malah dibelanjakan untuk barang-barang koleksi mereka, sehingga menyebabkan uang yang macet tak bergerak, dan juga usaha yang semakin tak menemukan arah tujuan yang benar. Hati-hatilah dengan hutang saat memulai usaha...

Saat ini keadaan keluarga tersebut lumayan mengenaskan, memang tidak separah dulu tapi rasa kecewa karena kegagalan seakan menutup ambisi mereka dahulu, ditambah cap hitam dari bank yang menyebabkan mereka tidak bisa lagi meminjam hutang membuat hampir semua usaha yang dijalankan berhenti total, saat ini sang kepala keluarga terlihat menganggur dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya, ditinggal semua anaknya, 3 orang anaknya sudah menikah dan memiliki kehidupan sendiri dengan memulai merintis usaha lain yang masih bisa mereka jalankan, sedangkan anak terakhir akhirnya berkorban untuk mencari uang dari sektor lain. Jika dulu sang kepala keluarga menghabiskan sekitar 3-5 bungkus rokok setiap hari, sekarang untuk sebatang rokok saja dia harus mengadah kepada anaknya, sungguh miris. Semoga kita tidak mengalami hal-hal seperti itu....

Wirausahakan Updated at: 7:33 AM

0 komentar:

Post a Comment