Saat ini memasuki pertengahan tahun 2015, dimana nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin melemah, harga barang semakin tidak stabil, kejahatan meningkat, dan penipuan bukanlah sesuatu yang aneh lagi dalam tatanan masyarakat kita. Kita menyadari keadaan tersebut, sebagian menyalahkan pemerintahan yang katanya tidak becus, sebagian lagi menyaahkan para kaum kaya, dan sebagian kecil hanya pasrah dan berdo'a kepada Tuhan agar selalu diberikan jalan yang terbaik.
Keadaan seperti itu sebenarnya adalah awal dari kambing hitam untuk melakukan tindak kejahatan yang akhir-akhir ini mulai menjamur, kita tentunya mendengar bagaiamana setiap hari televisi menyiarkan kabar tentang begal motor yang semakin meresahkan kehidupan kita. Hanya demi harta rampasan yang menurut saya tidak seberapa dibandingkan dengan resiko dan akibat yang mereka timbulkan, bagi sang korban begal mungkin nyawa melayang seakan tidak ada harganya, cacat permanen karena kebrutalan begal, belum lagi trauma yang berkepanjangan akibat kejadian tersebut, rasanya benar-benar miris melihat kelakuan orang-orang sekarang, dimana hati nurani mereka? apa sudah tidak ada jalan yang benar bagi mereka?
Berbicara tentang rejeki halal mungkin saya terlalu jauh, mengingat ilmu agama yang saya miliki hanya sebatas umum saja, akan tetapi rasanya saya ingin menuliskannya disini dengan harapan ada yang bisa mengambil manfaatnya. Rejeki halal adalah rejeki yang diperoleh dengan cara yang benar, dan tentunya tidak merugikan orang lain, dan rejeki halal memang mudah didapat jika kita percaya. Jadi saya tidak membenarkan pepatah kaum pecundang yang mengatakan nyari yang halal aja susah, mending yang haram. Susah dan mudahnya datang dari hati kita sendiri, jadi alangkah baiknya jika kita menyetel pikiran dan hati kita bahwa mencari rejeki halal adalah mudah, karena Tuhan telah ridha.
Entah sekarang anda sedang dalam dunia kerja atau dunia usaha, janganlah sekali-kali berfikiran bahwa sedikit rejeki haram adalah sesuatu yang aman, sedikit saja anda mengambilnya maka itu adalah jalan kehancuran, bukan saya menakut-nakuti atau terlalu berlebihan, akan tetapi saya merasakan sendiri. Tidaklah enak rejeki haram, berapapun banyaknya jika akan digunakan tidak berkah, untuk membeli makanan rasanya tidak enak, untuk membeli pakaian jadi cepet rusak, untuk membeli kendaraan juga akhirnya tidak beres, apalagi untuk rumah. Hubungan antara rejeki halal dan kelanjutan usaha sangat-sangat erat hubungannya, jika kita mempertahankan pentingnya sebuah nilai kehalalan rejeki, maka Tuhan akan mempertahankan pentingnya usaha yang kita jalani.
Rejeki halal adalah sesuatu yang sangat nikmat, betapapun beratnya perjuangan dalam mendapatkannya, pertahankanlah dan terus berjuang semoga Tuhan selalu ridha kepada kita semua.
0 komentar:
Post a Comment