Dalam dunia wirausaha sering saya menemui orang "sukses" yang kemudian perlahan mengalami kebangkrutan, bukan karena kegagalan dalam penjualan akan tetapi lebih mengarah kepada manajemen keuangan yang salah dalam menjalankan usahanya.
Suatu ketika saya pernah bertemu dengan seorang kawan yang menjalankan usaha dalam perdagangan bahan bangunan, usahanya besar dan bisa dibilang lancar, pundi-pundi rupiah mengalir setiap harinya, order hampir tidak ada hentinya setiap hari, akan tetapi entah kenapa hutangnya semakin banyak, barang dagangannya semakin berkurang dan belakangan terdengar kabar jika tempatnya berdagang sudah dijual kepada orang lain. Saat itu saya iseng bertanya tentang menejemen keuangan yang dijalankannya, tentu saya bertanya dengan sederhana dan tanpa menyakiti hatinya, saya hanya bertanya bagaimana cara menghitung laba bersih yang diterima dari penjualan barang dagangannya, dia menjawab bahwa dia hanya memperkirakan saja saat mengambil untung, misalnya jika dalam satu hari dia mendapat omset Rp 1.000.000, 00 maka dia mengambil untung sekitar Rp 100.000, 00 tanpa memperhitungkan keuntungan asli dari masing-masing barang yang dijualnya.
Dari ucapannya tersebut saya bisa mengambil sedikit makna, kenapa usahanya yang lancar bisa mulai roboh dengan hutang yang terus menumpuk dan semakin banyak. Ternyata dalam menjalankan usahanya, kawan saya tersebut tidak memahami tentang menejemen sebuah keuntungan, dia tidak memperhitungkannya secara detail sehingga terkadang modal dari barang yang terjual masuk ke dalam keuntungan tanpa diketahuinya. Ambillah contoh sederhana, jika kita menjual 2 buah barang berbeda dengan harga A Rp 1.000, 00 dan B Rp 2.000, 00, dengan keuntungan yang berbeda pula, misal A untung Rp 100, 00 dan B untung Rp 200, 00, jika yang laku barang A dengan keuntungan Rp 100, 00 akan tetapi kita mengambil untung dengan memperkirakan dari keuntungan barang B maka modal dari barang A yang akan terus kita ambil, jadi bukan keuntungan yang didapatkan akan tetapi sebenarnya kita korupsi dengan modal kita sendiri tanpa kita ketahui.
Menejemen keuangan dalam dunia usaha adalah sesuatu yang sangat penting untuk saya, bayangkan saja perusahaan besar yang memiliki karyawan khusus yang bertugas mengurusi menejemen keuangannya, lalu dengan aplikasi mahal untuk selalu menghitung stok barang, dan keuntungannya, catatan-catatan tentang harga dan keuntungan yang sangat banyak. Mereka sudah paham dengan menejemen keuangan, mereka takut jika sampai mengambil modal mereka dan memasukkannya ke dalam keuntungan, karena hal tersebut tentunya seperti merobohkan bangunan usaha kita sendiri sedikit demi sedikit tanpa kita ketahui.
Belajarlah cara mengatur keuangan saat menjalankan usaha, jangan mecampur adukkan antara modal dan keuntungan, jikapun tidak terlalu pandai dalam mengaturnya, kita bisa menyiasatinya dengan sedikit mengalah, yaitu mengambil separuh saja dari keuntungan kita dan memasukkannya ke dalam modal, walaupun hasil yang diperoleh lebih sedikit tapi usaha akan semakin maju nantinya karena modal yang bertambah tanpa kita sadari.
0 komentar:
Post a Comment